Kumpulkan DPRD Sulsel, JK Minta Angket Nurdin Abdullah Selesai Baik-baik
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta persoalan yang terjadi antara Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan DPRD setempat disudahi. Menurut dia, hal itu penting agar tak menghambat proses pemerintahan di Sulsel.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta persoalan yang terjadi antara Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan DPRD setempat disudahi. Menurut dia, hal itu penting agar tak menghambat proses pemerintahan di Sulsel.
"Tadi Pak JK menegaskan tidak akan mencampuri soal itu (Hak Angket) secara teknis. Tapi harus ada 'cek and balance' terhadap eksekutif dan legislatif," sebut Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid usai silaturahmi bersama anggota DPRD Sulsel di kediaman pribadi JK jalan Haji Bau, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/8) malam.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Mohammad Nasroen menjadi Gubernur Sumatra Tengah? Mengutip beberapa sumber, Nasroen terpilih menjadi anggota DPRS delegasi Sumatra Barat dan ditunjuk menjadi gubernur pertama dan termuda Sumatra Tengah pada tahun 1947.
-
Kapan ziarah ke makam mantan gubernur Sulut dilaksanakan? Ziarah yang dilakukan secara marathon dalam satu hari ini dibagi menjadi 3 kelompok. Dalam rangka memperingati HUT ke-59 Provinsi Sulawesi Utara, Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw melakukan ziarah ke makam mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, Senin (18/9).
-
Kapan Teuku Muhammad Hasan menjabat sebagai Gubernur Sumatera? Kemudian pada tanggal 22 Agustus 1945, Teuku Muhammad Hasan diangkat menjadi Gubernur Sumatera I dengan ibukota Medan.
-
Bagaimana cara Gubernur Kalsel mengajak ratusan santri untuk meniru akhlak Rasulullah? Pada kesempatan tersebut, Sahbirin mengajak ratusan santri untuk meniru akhlak dari Rasulullah SAW.
Dia mengatakan, JK meminta bila ada persoalan diselesaikan sesuai aturan dan perudang-undangan yang berlaku. Meski demikian, jangan pula ada persoalan tidak diselesaikan, itu tidak bagus.
Sebagai seorang negarawan, dirinya lebih melihat pada kondisi Sulsel saat ini. Selain itu, Wapres kembali mengulang tidak akan mencampuri urusan itu secara teknis, kalau ada masalah diselesaikan dengan baik.
"Beliau tiga kali mengulang hal itu, dan tidak akan mencampuri itu secara teknis. Pertemuan ini adalah silaturahmi dan pencerahan bagi semuanya," tambah Nurdin.
Hal senada, Ketua DPRD Sulsel HM Roem, bahwa dari hasil silaturahmi itu, Wapres JK beberapa kali mengulangi bahwa dirinya tidak akan mencampuri itu. Kendati demikian, ia mendorong legislatif dan eksekutif agar membangun kerja sama dan saling bersinergi.
"Kalau Hak Angket, beliau tidak akan mencampuri. Itu urusan teknis, urusan dewan. Tapi menyarankan membangun kerja sama, dan beberapa kali diulang tidak mau mencampuri urusan teknis," ujarnya.
Mengenai dengan hasil sidang Hak Angket, kata Roem, dijadwalkan penyampaiannya pada 16 Agustus 2019, dan panitia sudah siap. Sebab ada batas waktu 60 hari proses selanjutnya penyerahan hasil sudah mesti diterima.
Wakil Ketua DPRD Sulsel sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah Erbe saat diminta tanggapan hasil dari perbincangan tadi mengemukakan, Jusuf Kalla seperti orang tua tidak hanya bagi masyarakat tapi juga tokoh politik.
"Saya kira tugasnya kalau anak-anaknya, adik-adiknya ribut jadi ditengahi dan mencari jalan keluar yang baiklah. Soal Angket dia tidak mau masuk didetail, beliau cuma mau mengingatkan bahwa tantangan kita ke depan masih banyak, sehingga diminta diselesaikan dengan baik-baik," beber Ulla disapa akrab.
Kendati demikian, Gubernur Sulsel, kata dia, juga harus mengetahui bahwa dewan memiliki fungsi. Sebab DPRD diciptakan untuk cek and balance dan sebagai keseimbangan kekuasaan. Jadi jangan alergi dengan pengawasan dan koreksi.
"Sebagai orangtua, JK berharap agar diselesaikan secara baik. Jangan melanggar aturan, jaga etika dan jaga kebersamaan itu intinya diucapkan tadi," tutur dia.
Sementara Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kepada wartawan usai pertemuan mengungkapkan, keberadaan JK dengan menghadirkan pihak terkait adalah langkah yang sangat bagus. Sebagai orangtua, ia memberikan spirit kepada kita bahwa masih ada tantangan besar ke depan.
"Apa yang harus kita lakukan? Rapatkan barisan bangun solidaritas, kolaborasi bersama supaya tantangan ini kita hadapi dengan mudah. Pak JK tidak mau campur itu (Hak Angket), tetapi menyarankan apapun keputusannya supaya kita saling menghargai," papar mantan Bupati Bantaeng itu.
Hadir memenuhi panggilan silaturahmi khusus tersebut yakni Gubenur Sulsel Nurdin Abdullah beserta Wakilnya Andi Sudirman Sulaiman, Ketua DPRD Sulsel HM Roem, disusul masing-masing Wakil Ketua DPRD Sulsel, Ni'matullah, dan Yusran Sofyan.
Hadir pula Ketua DPW Sulsel PPP Muh Aras, Ketua DPD II Golkar Sulsel Nurdin Halid, Ketua DPP PKPI Sulsel, Suzanna Kaharuddin.
Bahkan beberapa anggota Dewan menjabat Ketua dan Sekretaris Fraksi serta Ketua Komisi DPRD Sulsel termasuk yang masuk dalam Pansus Panitia Hak Angket pun terlihat hadir.
Seperti Yusran Paris (PAN), Haidar Madjid (Demokrat) Usman Lonta (PAN) Irfan AB (PAN) Alimuddin (PDIP) Ariyadi Arsal (PKS), Sri Rahmi (PKS) Muslimin Salam (NasDem), Djamaluddin Jafar (PAN), Irwan Hamid (PKB), Suzanna Kaharuddin (PKPI) dan beberapa lainnya. Pertemuan tersebut berlangsung hampir dua jam diawali makan malam.
Baca juga:
JK Kumpulkan DPRD Sulsel di Tengah Isu Pemakzulan Nurdin Abdullah
Ketua Panitia Angket DPRD Sulawesi Selatan Konsultasi ke KPK
Pansus Angket DPRD Sulsel Duga Nurdin Abdullah Lakukan Kolusi dan Nepotisme
Gubernur Sulsel Hadiri Sidang Angket DPRD, Dicecar soal Broker Proyek
Aniaya Junior Hingga Tewas, Eks Taruna ATKP Makassar Dituntut 10 Tahun Bui
Warga Protes Penutupan Jalan Kompleks TNI Tembus Permukiman Padat di Makassar