LSI Denny JA: Pertama Kali Sejak Pileg 2014, Elektabilitas Gerindra Lampaui PDIP
Dalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Posisi ketiga diraih oleh Partai Golkar dengan angka elektabilitas 11,6 persen. Disusul PKB dengan elektabilitas 7,7 persen dan PKS 7,3 persen.
- Survei Terbaru LSI Denny JA: Elektabilitas Dedi-Erwan Jauh Tinggalkan 3 Paslon Lainnya
- LSI Ungkap Alasan Elektabilitas Airin Tinggi di Pilkada Banten
- Survei Terbaru LSI Denny JA: Suara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud di Jateng Selisih 1,6%
- Survei Terbaru CSIS: Elektabilitas PDIP Mulai Dibuntuti Gerindra
LSI Denny JA: Pertama Kali Sejak Pileg 2014, Elektabilitas Gerindra Lampaui PDIP
Elektabilitas Partai Gerindra berhasil melampaui PDI Perjuangan pada November 2023. Elektabilitas ini berdasarkan temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Dalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
"Pertama kali sejak Pileg 2014, PDIP dilampaui Gerindra," kata Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas dalam paparannya di Jakarta Timur, Selasa (19/12).
Posisi ketiga diraih oleh Partai Golkar dengan angka elektabilitas 11,6 persen. Disusul PKB dengan elektabilitas 7,7 persen dan PKS 7,3 persen.
Meski demikian, angka responden yang tidak menjawab atau tidak mengetahui cukup tinggi, yaitu 14,7 persen.
"Data ini masih menyisakan yang belum memutuskan, tidak tahu, tidak jawab, atau rahasia di bagian angka 14,7 persen,"
tambah Hanggoro.
merdeka.com
Lebih lanjut, Hanggoro merinci tren elektabilitas dari PDIP dan Gerindra.
Dari Januari hingga Oktober, elektabilitas PDIP selalu unggul dibandingkan Gerindra meskipun angkanya fluktuatif.
"Tetapi secara umum PDIP hingga bulan Oktober selalu unggul dibandingkan dengan Gerindra. Pada bulan Januari misalnya PDIP di angka 22,7 persen versus Gerindra di 11,2 persen,"
tambah Hanggoro.
merdeka.com
Metode Survei
Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden.
Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Lalu, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner pada 20 November-3 Desember 2023.