Mahfud MD Bersiap Mundur, Pengamat Nilai Yusril, Tito & Hadi Tjahjanto Berpeluang jadi Menko Polhukam
Jokowi diprediksi menunjuk tokoh dari kalangan profesional jika Mahfud benar akan mundur dari Menko Polhukam.
Jokowi diprediksi bakal menunjuk tokoh dari kalangan profesional jika Mahfud mundur.
Mahfud MD Bersiap Mundur, Pengamat Nilai Yusril, Tito & Hadi Tjahjanto Berpeluang jadi Menko Polhukam
Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md berencana mundur dari jabatan Menteri Koordinator bidang Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Mahfud tinggal menunggu momentum untuk mundur dari jabatan tersebut.
- Terbukti Jitu, Mahfud Ungkap Strategi 'Pukul' Pejabat Nakal Saat Jabat Menko Polhukam
- Mahfud MD: Saya Belum Tahu Siapa Pengganti Menko Polhukam
- Mahfud MD Bertemu Megawati Kemarin, Terungkap Alasan Belum Mundur dari Menko Polhukam
- Mahfud MD Tanggapi Isu Mundur dari Kabinet Jokowi: Pada Saatnya akan Mengajukan Secara Baik-Baik
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin meyakini, Jokowi bakal menunjuk tokoh dari kalangan profesional jika Mahfud benar akan mundur. Sebab, Mahfud berlatar belakang non parpol.
"Kalau Mahfud mundur dari profesional kemungkinan paling besar ya dari kalangan profesional lagi," kata Ujang lewat pesan suara, Kamis (25/1).
"Kalau melihat Mahfud keluar, dia dari profesional ya dipilih dari profesional, karena kalau dari partai bisa ribut, yang lain akan iri dan itu akan mempekeruh suasana kalau dari partai, karena mereka kan ada komitmen dari awal jatah menteri dari setiap partai koalisi Jokowi itu dari periode 2019 lalu," tuturnya.
Ujang menilai, Jokowi pasti akan menunjuk tokoh dari parpol bila menteri sebelumnya juga berasal dari partai politik. Namun, berbeda untuk NasDem karena sudah berlawanan politik dengan Jokowi.
Selain itu, Sekjen NasDem yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate diganti oleh Budi Arie Setiadi. Budi bukan dari parpol melainkan Ketua Umum Relawan Projo.
"Kalau menteri dari parpol akan diganti menteri dari parpol lagi ini seusai analisa saya dari dulu, termasuk ketika menteri parpol dari yang kena korupsi kan diganti oleh parpol lagi, kecuali NasDem beda karena dianggap waktu itu berlawanan dengan Jokowi sehingga menteri NasDem tidak diganti oleh orang partai lagi itu beda kasusnya," terang Ujang.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra berpeluang menduduki kursi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan jika seandainya Mahfud MD mengundurkan diri.
Yusril secara pengalamannya dinilai mampu mengatasi persoalan Polhukam.
Yusril saat ini juga tergabung dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dengan posisi Wakil Ketua Dewan Pengarah.
"Situasi saat ini, ada nama Yusril Ihza Mahendra, dia punya peluang karena ada dalam koalisi Prabowo-Gibran, juga dari sisi kapasitas dianggap mampu,"
kata Dedi lewat pesan tertulis, Kamis (25/1).
merdeka.com
Tito dan Hadi Masuk Bursa?
Selain itu, bisa saja terjadi rotasi di mana Presiden Jokowi menunjuk Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto atau Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menggantikan Mahfud MD.
"Tito termasuk tokoh dekat dengan Jokowi dan kapasitasnya terkait Polhukam juga tidak diragukan lagi," ucapnya.
Dedi menilai, pada situasi politik saat ini, peluang tokoh profesional untuk menggantikan Mahfud tidak memungkinkan. Namun, jika kalangan profesional masuk dipastikan bakal beradaptasi mengikuti kekuasaan.
"Situasi saat ini tidak memungkinkan tokoh profesional masuk, keterlibatan Presiden dalam politik praktis begitu kental, sehingga tokoh profesional sekalipun saat bergabung ke pemerintah akan dengan sendirinya beradaptasi mengikuti kemauan kekuasaan," katanya.
"Meskipun dari sisi ideal harusnya tokoh profesional, dan dua nama yang saya sebut masuk kategori tokoh profesional," pungkasnya.
"Tinggal tunggu momentum. Ada tugas negara yang harus saya jaga dalam rangka masa transisis. Dan saya menghormati Presiden Jokowi yang sudah mengangkat saya dengan ketulusan," ungkap Mahfud MD dalam acara tabrak Prof, Selasa (23/1).
Mahfud mengatakan, pengunduran dirinya Sebagai Menko Polhukam merupakan kesepakatan dengan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Mahfud tinggal menunggu waktu untuk menyampaikan secara baik-baik kepada Presiden Joko Widodo.
"Pada saaatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik," kata Mahfud.