Manuver kader muda buat gulingkan Setnov dari Ketum Golkar
Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) kritis meminta Setnov mundur dari posisi Ketum Golkar. Mereka juga bergerilya mendatangi para senior Golkar untuk mengadukan Setnov yang kini sudah menjadi tersangka korupsi e-KTP.
Pasca KPK menetapkan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menjadi tersangka kasus korupsi proyek e-KTP, kondisi internal partai berlambang beringin sempat bergejolak. Namun, bukan Setnov namanya jika tak lihai meredam gejolak di tubuh partainya.
Sejumlah pertemuan digelarnya dengan DPP, DPD dan para senior Golkar seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung hingga BJ Habibie. Tujuannya buat menyolidkan internal agar tak ada 'huru hara' meminta dirinya mundur dan digelarnya Munaslub.
Namun rupanya gejolak di internal Golkar tetap saja terjadi. Adalah Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) yang tetap kritis meminta Setnov mundur dari posisi Ketum Golkar. Mereka juga bergerilya mendatangi para senior Golkar untuk mengadukan Setnov yang kini sudah menjadi tersangka korupsi e-KTP.
Minggu (23/7) lalu, GMPG sowan ke Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung. Ketua GMPG, Ahmad Doli Kurnia menyatakan, status tersangka yang disandang Setnov memberikan dampak negatif kepada citra partai. Dia menilai pengaduan kepada dewan kehormatan sangat tepat karena berwenang dalam memberikan masukan untuk menjaga citra partai. Dia melihat DPP Partai Golkar seolah-olah melindungi Setnov yang terlibat dalam kasus korupsi.
"Kita ini melihat DPP seolah ramai-ramai memberikan dukungan kepada Setya Novanto dan melihat korupsi suatu hal yang biasa-biasa saja," kata Doli di kediaman Akbar Tandjung Jalan Purnawarman No 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan surat pengaduan kepada Dewan Kehormatan melalui Akbar Tandjung dengan harapan bisa dibahas bersama seluruh anggota dewan kehormatan.
Tak cukup sampai di situ, Selasa (25/7) kemarin, GMPG menggelar aksi Gerakan Golkar Bersih di depan gerbang DPP Partai Golkar, di Slipi, Jakarta Barat. Deklarasi dilakukan di depan gerbang kantor DPP Partai Golkar karena mereka tak diperbolehkan masuk oleh anggota Brimob yang berjaga atas perintah DPP Golkar.
Aksi tersebut dilakukan GMPG sebagai bentuk protes sekaligus mendesak agar Golkar memberhentikan Setya Novanto dari posisi Ketua Umum karena menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP.
"Kami dari gerakan muda Partai Golkar hari ini sengaja ke DPP, ini rumah kami, rumah kader Partai Golkar. Hari ini kami mendeklarasikan suatu gerakan Golkar bersih, jadi kami menilai kepemimpinan yang sekarang sudah terlalu akut, menempatkan korupsi itu suatu persoalan yang biasa," kata Ahmad Doli Kurnia.
Pihaknya sangat menyayangkan seluruh kepemimpinan kolektif formal di Golkar mulai dari Dewan Kehormatan, DPP, Dewan Pembina, Dewan Pakar, DPD I-II, tetap mendukung seorang tersangka kasus korupsi menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurutnya, sikap tersebut akan menggerus citra partai dan sangat berpengaruh dalam Pilpres 2019 mendatang.
Doli menyatakan GMPG akan menggalang suara untuk memperkuat Gerakan Golkar Bersih. Pihaknya akan mencari dukungan untuk menggulingkan kepemimpinan Setya Novanto di Partai Golkar.
"Demi citra partai yang tidak merosot, kami mencari dukungan kepada seluruh kader Golkar untuk sepakat menggulung ketua umum sekarang yang sudah berstatus tersangka dalam tindak pidana korupsi," kata Doli.
Menurutnya, langkah GMPG ini telah mendapatkan dukungan dari salah seorang elite di Dewan Kehormatan Partai Golkar yang secara jelas menentang kepemimpinan Setya Novanto.
"Saya kira kami bersyukur, kemarin satu-satunya dewan yang sekarang ada di DPP Golkar yang tidak menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan Setnov, saat ini adalah Dewan Kehormatan," imbuhnya.
Baca juga:
Setnov tersangka, JK tunggu keputusan DPP Golkar
Desak Setnov mundur, kader muda Golkar gerilya cari dukungan
Petinggi Golkar soal aksi GMPG: Anak muda biasa emosi-emosi sedikit
Ical minta DPP & Fraksi Golkar solid dukung Setya Novanto
Kader muda sebut Golkar merosot karena Setya Novanto tersangka
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.