Ma'ruf Amin Ingatkan Munajat 212 Jangan Jadi Kendaraan Politik
Ma'ruf bercerita, cikal bakal acara 212 sudah selesai. Hal tersebut juga karena ada pelanggaran hukum dan saat itu Ma'ruf mengeluarkan fatwa penistaan agama kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menanggapi acara Munajat 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, pada Rabu (21/2) kemarin. Menurutnya, acara tersebut tak masalah asal tak dijadikan kendaraan politik.
"Kalau munajatnya sih gak masalah, yang penting jangan jadi kendaraan politik, dan jangan mempolitisasi MUI ya. Saya ini ketum MUI, saya cawapres tapi daya tidak mau menggunakan MUI sebagai kendaraan politik saya, MUI biar independen, tidak boleh digunakan," katanya di kediaman Situbondo, Jakarta Pusat, Jumat (22/2).
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Di mana pertemuan Wapres Maruf Amin dan Siwon Choi terjadi? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
"Itu sudah menjadi kesepakatan, karena itu MUI DKI jangan menggunakan MUI sebagai kendaraan politik, itu menyimpang dari kesepakatan," sambungnya.
Ma'ruf bercerita, cikal bakal acara 212 sudah selesai. Hal tersebut juga karena ada pelanggaran hukum dan saat itu Ma'ruf mengeluarkan fatwa penistaan agama kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Jadi kalau soal 212 itu sebenarnya kalau masalahnya sudah selesai, kenapa? Karena kan sifatnya penegakan hukum, tapi kalau untuk bermunajat, bersilahturahim tidak ada masalah," jelasnya.
"Yang penting jangan 212 dijadikan kendaraan politik, itu aja, saya itu kan yang mendorong 212, yang membuat fatwanya kan saya, yang dibela kan fatwa yang saya buat dulu, gitu loh," ucap Maruf.
Mantan Rais Aam PBNU tersebut pun mengaku tak diundang dalam acara Munajat 212. "Gak, gak ada, mungkin itu 212 yang lain saya kira, bukan yang dulu saya gerakkan itu," tukas Ma’ruf.
Dirinya juga angkat bicara soal adanya kekerasan terhadap wartawan di acara tersebut. Menurutnya, acara yang mestinya berjalan baik menjadi negatif.
"Wah itu, itu tidak baik ya kalau ada munajat kok ada ribut itu tidak baik, munajat itu kan khusuk menghadap kepada Allah, malah jadi kalau ada keributan itu jadi rusak munajatnya itu, ya, saya kira tidak baik ya," tutup Ma'ruf Amin.
Baca juga:
TKN Jokowi Tak Khawatir BPN Prabowo Muncul di Munajat 212
Bawaslu Selidiki Dugaan Pelanggaran Kampanye di Malam Munajat 212
TKN Sebut Acara Munajat 212 Bernuasa Kampanye
Munajat 212 Dihadiri Timses Prabowo, BPN Bantah Ada Politisasi
Acara Munajat 212 Sempat Ricuh Gara-Gara Aksi Copet
Hadiri Munajat 212, Zulkifli Hasan Harap Pemilu Aman dan Damai