Masalah Parkir dan Transportasi umum, Pramono Anung akan 'Berguru' ke Foke dan Bang Yos
Pramono mengatakan, safari politik akan diisi dengan berkunjung ke figur-figur yang pernah berjasa untuk Jakarta.
Pasangan Bakal Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno akan menggandeng mantan-mantan Gubernur DKI Jakarta untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan Jakarta. Salah satunya adalah Fauzi Bowo atau dikenal dengan Foke.
"Kami akan mohon nasihat kepada Bang Foke," kata Pramono di Museum MH. Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (3/9/2024).
- Gagasan Pramono-Rano soal Transportasi hingga Tata Kelola Sampah di Jakarta
- Pramono Anung Mau Temui Jokowi Minta Saran soal Jakarta: Biar Apapun Beliau Pernah Jadi Gubernur
- Pemprov DKI Sediakan Banyak Transportasi Umum, Faktanya Cuma Dipakai Segelintir Warga Jakarta
- Perusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda
Pramono mengatakan, safari politik akan diisi dengan berkunjung ke figur-figur yang pernah berjasa untuk Jakarta. Dia sendiri ogah untuk memperdebatkan kelebihan maupun kekurangan Gubernur Jakarta terdahulu. Menurut dia, tiap pemimpin punya keunggulan masing-masing dalam membenahi Kota Jakarta.
"Saya ingin sowan satu per satu karena apa pun semuanya memiliki legacy dengan kepemimpinan dan gaya masing-masing, saya tidak mau memperdebatkan kelebihan atau kekurangan, semuanya pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan karena tantangannya berbeda-beda," ucap dia.
Pramono kemudian menyinggung beberapa persoalan yang harus dicarikan solusi. Antara lain parkir liar.
Pramono tegas menyampaikan, parkir liar harus ditertibkan. Tentu dengan cara yang elegan. Dalam hal ini, Pramono akan libatkan para pelaku parkir liar untuk sama-sama mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut.
"Sekarang kan udah era digitalisasi, semuanya harus dilakukan secara begitu. Nggak bisa katakanlah memberikan ruang kepada seseorang parkir liar. Kalau itu ditertibkan, semua orang nurut. Selama yang mengelola parkir liar juga dilibatkan untuk penyelesaian pengembangan dan persoalan parkir di daerah itu. Tapi bukan premanisme ya, itu kita lawan," ucap dia.
Lebih lanjut, Pramono mengatakan, persoalan lain yang paling rumit soal transportasi. Dia memuji kinerja Gubernur DKI Jakarta terdahulu seperti Sutiyoso atau Bang Yos dan Fauzi Bowo atau Bang Foke yang dinilai meletakkan dasar terciptanya transportasi publik baru.
"Bang Yos, Bang Foke sudah meletakkan dasar dengan Transjakarta, kemudian dimulailah ada LRT, MRT dan sebagainya. Ini sebenarnya pembahasannya bukan sekarang. Ini sudah ada sebelumnya, tapi dieksekusi pada eranya Pak Jokowi. Sehingga dengan demikian apa yang sudah baik kita teruskan, apa yang kurang, misalnya yang seperti kemarin saya sampaikan," ucap dia.
Pramono mengatakan, jumlah transportasi publik sekarang ini terbilang masih kurang dan perlu adanya evaluasi lebih jauh. Dia berpatokan pada jam-jam sibuk.
"Sekarang ini kan problem-problem utamanya frekuensi. Kalau pagi sangat padat, transportasinya kurang. Tetapi jam di tengah-tengah itu banyak kosongnya. Nah pengaturan-pengaturan seperti itulah yang harus diatur," ucap dia.
Pujian dari Foke
Sementara itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atau dikenal dengan Foke melemparkan pujian kepada pasangan Bakal Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno.
Menurut Foke, pasangan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan telah meletakan suatu konsep baik dalam memajukan Kota Jakarta. Foke kemudian menyinggung soal keberlanjutan yang digaungkan oleh Pramono Anung.
"Saya pemahaman dari beliau beliau berdua ini yang sudah sangat tepat, dalam konteks ini saya mau, beliau sudah mengutarakan bahwa pembangunan itu harus berkesinambungan dan harus dilihat dengan kacamata yang berkesinambungan," ucap dia di Museum MH. Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (3/9/2024).
Foke berpendapat, pembangunan maupun persoalan di Jakarta tak bisa diselesaikan secara instan. Itulah, kenapa penting untuk menanamkan konsep keberlanjutan kepada tiap calon-calon pemimpin Jakarta.
"Apapun tidak akan selesai pada saat beliau dilantik, seandainya nanti diberikan kepercayaan dilantik, mulai dilantik dan kemudian pada saat beliau masa jabatannya akan bisa tuntas, belum tentu. Jadi itu sebelum kita memulai sesuatu ini kan ada prolognya, tolong dipelajari dulu, sehingga kita paham apa permasalahannya dan kemudian bagaimana kita lanjutkan," ujar dia.
"Yang buruk tidak perlu dilanjutkan tapi yang sudah baik saya kira itu yg jadi tanggung jawab kita bersama juga masyarakat, untuk mendukung," ucap dia.
Foke menilai, gaya kepimpinan Pramono dalam membangun Jakarta merupakan satu modal yang menurutnya sangat baik dan positif untuk kota Jakarta ke depan.
"Itu saya kira satu hal yang sangat positif nah detailnya nanti tanyakan ke beliau-beliau," ucap dia.
Foke mengaku telah lama mengenal Pramono Anung. Komunikasinya pun intens kala dipercaya menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Sutiyoso atau Bang Yos.
"Nah itu waktu itu pun saya sudah berkomunikasi cukup akrab dengan partai dan juga dengan Mas Pram secara pribadi. Kemudian setelah saya selesai masa jabatan sebagai wakil gubernur, saya banyak kawan kawan yang menyarankan maju sebagai gubernur antara lain Mas Pram yang menyarankan saya maju menjadi gubernur," ucap dia.
Foke mengaku belum memberikan dukungan kepada siapapun calon yang bertarung di Pilkada Jakarta, termasuk kepada pasangan Pramono Anung dan Rano Karno. Menurut dia, arah dukungan akan diberikan bila telah mempelajari program-program tiap calon gubenur.
"Itu kita saya juga belum lihat programnya kayak apa ya. Jadi kita lihat dulu kita tunggu lah. Pokoknya yang jelas saya berterima kasih bersyukur saya bisa mendapat kesempatan bersilaturahmi dengan orang orang yang akan memimpin kota ini ke depan dan saya punya kewajiban untuk memberikan informasi sebanyak mungkin apa yang saya ketahui kepada beliau beliau supaya beliau beliau itu bekalnya cukup banyak. Yang jelas harus lebih baik daripada sebelumnya," tandas dia.