Megawati sebut gerakan deparpolisasi landa partai politik
"Tapi apa ya, parpol sekarang aneh, parpol dibuat deparpolisasi. Dijelek-jelekin," ujar dia.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyoroti secara serius kegaduhan politik di Indonesia, khususnya konflik yang melanda partai politik. Hal ini disampaikan Mega saat memberikan kuliah umum memperingati HUT ke-50 tahun Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Menurut mantan presiden ke-5 ini, pada dasarnya sebuah partai politik bisa dibangun secara modern, namun kondisi sendiri seringkali menyebabkan partai menjadi hilang kredibilitasnya oleh orang-orang yang ada di dalamnya.
"Secara umum parpol itu bisa dibuat modern. Tapi apa ya, parpol sekarang aneh, parpol dibuat deparpolisasi. Dijelek-jelekin," ujar Mega di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI, Jakarta, Kamis (28/5).
Namun, kata dia sebagai kendaraan politik, keberadaan partai di Indonesia sangat diperlukan untuk menggerakkan masyarakat Indonesia ke dalam situasi yang baik.
"Esensinya, masih perlukan parpol di Indonesia? Bagi saya masih perlu. Karena Bung Karno saja yang jadi presiden buat parpol. Bagi saya, membaca apa yang dilakukan Bung Karno itu, rakyat yang banyak perlu digerakkan," lanjut dia.
Tak hanya menyoroti pentingnya partai politik, Mega juga menegaskan, apa yang terjadi di tubuh Partai Golkar adalah sebuah situasi yang mesti dilewati. Bagi Mega, Golkar pasti dapat melewati tantangan yang dihadapinya kini.
"Bapak dari Golkar ya? Sekarang kan ini pasang surut, besok pasti pasang naik. Dulu juga saya begitu. Ditekan. Ini kan dialektika. Terus saja. Mungkin ada kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi," pungkas dia.
Baca juga:
Megawati beri kuliah umum di Lemhanas
Megawati minta MPR kembali jadi lembaga tertinggi negara
Megawati: Lemhanas bukan lembaga stempel sertifikasi kepemimpinan
Megawati dukung wacana pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya
Megawati: Saya bilang ke Pak Jokowi minta KAA punya roh kembali
Megawati hadiri pidato budaya di Gedung Arsip Nasional
Dikabarkan dipanggil Megawati soal pilkada Surabaya, ini kata Risma
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.