Menakar Peluang Satu Putaran di Pilpres 2024
Hasil survei terbaru dinilai sulit berubah, termasuk dampak dari swing voter
Debat Capres-Cawapres telah tiga kali digelar.
- Pramono Optimis Elektabilitasnya Bisa Naik Hingga 48 Persen
- Poltracking di Pilkada Jabar: Swing Voters Dedi Mulyadi-Erwan Tinggi, Pemilih Masih Mungkin Berubah
- Pemilih Didominasi Kaum Milenial, Survei Terbaru Sebut Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
- Usai Debat Ketiga, TPN Yakin Swing Voters Makin Yakin Pilih Ganjar-Mahfud
Menakar Peluang Satu Putaran di Pilpres 2024
Debat Capres-Cawapres telah tiga kali digelar.
Sejumlah lembaga survei juga telah merilis hasil elektabilitas sementara ketiga pasangan calon (Paslon) capres-cawapres Pemilu 2024.
"Kalau melihat dari kebanyakan lembaga survey yang kredibel, kalau kita buat Meta Analysis atas kecenderungan dari semua hasil jajak pendapat tersebut kisaran elektablitasnya (pasangan Prabowo-Gibran) 43 persen hingga 48 persen. Potensi untuk Satu putaran ada saja yang membutuhkan mungkin 50% lewat sedikit," kata Pengamat Politik Hamdi Muluk, Rabu (17/1).
Hamdi menambahkan hasil survei terbaru dinilai sulit berubah, termasuk dampak dari swing voter. Jumlahnya menjelang pemilu tinggal kisaran 5-6%.
"Sementara waktu tersisa kurang lebih 28 hari lagi, sulit untuk kampanye mengubah preferensi pemilih," ujarnya.
Menurut dia sekalipun pasangan nomor urut dua itu gagal memperoleh suara di atas 50%, maka dapat dijadikan modal besar untuk berlaga di babak kedua. Bahkan, pencapaian di putaran pertama dapat memikat pasangan yang gagal saingannya untuk bergabung.
"Ini berpotensi menggoda pasangan yang kalah untuk bergabung dengan Prabowo-Gibran, karena kemungkinan menangnya lebih besar," jelasnya.
Sekalipun dua pasangan rival Prabowo-Gibran itu berkoalisi, kata dia, untuk menang sangat sulit. Terlebih para politisi dalam koalisi lebih didorong aspek pragmatis.
"Karena kenyataannya koalisi berbasis idealisme (ideologis) itu tidak ada. Insentif elektoral pragmatis (kekungkinan menang di putaran kedua) lebih kuat memotivasi," pungkasnya.
Indonesia Polling Stations (IPS) yang melakukan survei pada periode 7-13 Januari 2024 di 38 provinsi dengan total 1.220 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak bertingkat atau multistage random sampling.
Survei dilakukan dengan teknik wawancara melalui telepon dengan bantuan kuesioner. Margin of error survei +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%. Dalam survei, responden diberi pertanyaan diminta menentukan pilihan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Hasilnya 51,8% responden memilih pasangan Prabowo-Gibran. Sedangkan pasangan nomor urut satu mendapatkan 21,3% dan sisanya memilih pasangan ketiga 19,2%.