Menangkan Gus Ipul-Anas, Sekjen PDIP mulai panaskan mesin partai di Jatim
Menangkan Gus Ipul-Anas, Sekjen PDIP mulai panaskan mesin partai di Jatim. Hasto di beberapa pertemuan menjelaskan secara khusus pencalonan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas di pilkada gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2018 mendatang.
SekretarisJenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melakukan rangkaian kunjungan kerja menemui kader di wilayah Mataraman dalam rangka konsolidasi partai menjelang pilkada serentak 2018. Hasto di beberapa pertemuan menjelaskan secara khusus pencalonan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas di pilkada gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2018 mendatang.
Hasto, Sabtu (21/10) siang mengawali pertemuan dengan struktur dan kader partai di Tulungagung. Dalam pertemuan itu, Hasto menjelaskan, PDIP menyiapkan calon dengan sebaik-baiknya. Dan Hasto meminta para kader untuk sepenuhnya mendukung keputusan yang telah diambil Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu.
Disebutkannya, Pilkada ini kewenangannya di DPP PDI Perjuangan. Sebelum diputuskan, ada juga survei terhadap calon.
"Secara ideal tugas partai mempersiapkan calon pemimpin. Siapapun yang direkomendasi wajib ditaati kader partai," kata Hasto dalam siaran persnya.
Hasto juga menegaskan, dalam pilkada prinsip gotong royong dikedepankan.
Di Tulungagung, selain melakukan konsolidasi internal pemenangan pilkada serentak 2018 di Jatim, kesempatan itu dimanfaatkan Hasto mengumumkan keputusan rekomendasi DPP PDIP atas calon Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung yang diusung partai itu kepada pasangan petahana Syahri Mulyo dan Maryoto Bhirowo.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Apa yang menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi bukti bahwa Ganjar dan Jokowi terbiasa blusukan? “Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,” kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sementara Sabtu hingga tengah malam (21/10) di Trenggalek, Hasto memimpin rapat koordinasi. Tidak hanya pengurus partai dari Kabupaten Trenggalek, juga turut hadir pengurus partai dari Kabupaten Ponorogo.
Bupati Trenggalek Emil Dardak juga turut hadir mendengarkan pemaparan dari Sekjen PDIP. Hasto pun sempat mendaulat Emil untuk memberikan paparannnya terhadap apa yang dilakukan dan akan dilakukan di Trenggalek.
Dalam pidatonya, Hasto menekankan bahwa kader dan struktur partai agar bahu membahu demi kemenangan Gus Ipul dan Anas di pilkada mendatang. "Semua harus tegak lurus dan bergotong royong mendukung pasangan Gus Ipul dan Anas," imbaunya.
Hasto menjelaskan, sosok Gus Ipul memiliki kedekatan dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Gus Dur menitipkanGus Ipul ke Ibu Megawati. Gus Ipul dari keluarga Nahdliyin yangmerupakan sahabat PDIP. Pak Anas sering bertemu dan berdialog dengan Megawati saat dirinya sedang di Jakarta," jelas Hasto.
Sementara Emil dalam salah satu poin paparannya mengingat pesan Megawati agar Trenggalek bisa berkembang pesat dan tidak terisolir. Emil merasa mendapat amanah dari PDIP dan ingin melakukan sebuah loncatan besar di Trenggalek.