Menanti poros ketiga penantang Gus Ipul dan Khofifah di Pilgub Jatim
Didukung PDIP dan PKB, pasangan Saifullah Yusuf dan Azwar Anas telah dideklarasikan sebagai bakal cagub dan cawagub Jawa Timur. Sementara Khofifah yang sudah mendapat dukungan dari Golkar sedang kasak-kusuk mencari pendampingnya. Dengan konstelasi partai di Jatim, satu slot pasangan calon masih dimungkinkan.
Didukung PDIP dan PKB, pasangan Saifullah Yusuf dan Azwar Anas telah dideklarasikan sebagai bakal cagub dan cawagub Jawa Timur. Sementara Khofifah yang sudah mendapat dukungan dari Golkar sedang kasak-kusuk mencari pendampingnya. Dengan konstelasi partai di Jatim, satu slot pasangan calon masih dimungkinkan. Poros baru ini yang sedang diupayakan PKS bersama Gerindra dan kemungkinan PAN.
PKS sendiri sepertinya enggan bergabung dengan koalisi PDIP dan PKB untuk mengusung Gus Ipul. Ketua DPW PKS Jawa Timur, Arif Hari Setiawan di Surabaya, Minggu (15/10) lalu menyatakan, pihaknya masih melakukan proses internal mencari calon dan membangun koalisi dengan partai yang tersisa. "Tentu kami masih berproses. Sampai saat ini saya katakan, politik di Jawa Timur ini masih dinamis," ujarnya.
Arif sendiri mengakui, sebelum dideklarasikan PDIP, Gus Ipul cukup intens berkomunikasi dengan PKS. "Dan kaitannya dengan dukungan kami (PKS), tentunya masih berproses. Info yang disampaikan Gus Ipul, beliau akan mengajak wakilnya (Anas) untuk berkomunikasi juga (dengan PKS)," ujar Arif.
Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan koalisi di tangan elite partai di tingkat pusat. "Nama lain banyak. Cuma kita katakan masih kalah intens dengan Gus Ipul," ungkapnya.
Untuk masalah siapa yang akan diusung partai pemilik enam kursi di DPRD Jawa Timur ini, lagi-lagi Arif mengatakan, akan diumumkan oleh DPP PKS. "Tapi kami belum menyampaikan ke DPP masalahnya. Kami masih memproses paling tidak (ada) dua kandidat. Terhadap Gus Ipul dengan pasangannya sekarang, kita sedang berproses untuk komunikasi.
Upaya PKS membentuk poros baru itu terlihat pada Selasa (17/10) kemarin saat Presiden PKS Sohibul Iman menyambangi kediaman Dahlan Iskan. Nama mantan Menteri Pendidikan di era SBY Muhammad Nuh disebut menjadi alternatif cagub yang akan dibahas.
"Kami harus mempertimbangkan sosok yang akan didukung. Termasuk dengan siapa akan berkoalisi," kata Sohibul usai pertemuan.
Dia juga mengaku, jika memungkinkan, pihaknya akan membangun poros tengah di Pilgub Jawa Timur 2018 nanti. Dan untuk memutuskan itu, PKS melakukan sistem komunikasi bottom up. "Saat ini, penjaringan aspirasi dari arus bawah tengah dilakukan dalam menghadapi Pilgub Jatim 2018 mendatang," jelasnya.
Beberapa hari lalu, kata Sohibul, dia telah mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan (Ketum DPP PAN). "Pembahasannya seputar konstelasi politik menjelang Pilgub Jatim," ujarnya.
Beberapa bahasan itu seperti misalnya, pemetaan kekuatan politik jika seandainya Gerindra, PAN dan PKS bersatu, maupun soal sosok yang dianggap mumpuni untuk menandingi kekuatan Saiful maupun Khofifah.
"Memang dalam pertemuan sempat dibahas sosok Pak Nuh. Namun, kan sekali lagi, hal itu memungkinkan untuk diusung. Makanya kami juga meminta pendapat kepada Pak Dahlan," terang Sohibul.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, pengurus DPP PKS akan segera diturunkan untuk memantau bakal calon yang akan diusungnya di Pilgub Jawa Timur. "Ditunggu saja. Segera setelah ini akan diumumkan," tandasnya.
Untuk bisa mengusung pasangan calon sendiri, syarat minimal harus memenuhi kuota 20 kursi di DPRD Jawa Timur. Jika Gerindra, PAN, dan PKS benar akan berkoalisi, maka total kursi yang dimiliki adalah 26 kursi dengan rincian; Gerindra (13 kursi), PAN (7 kursi), dan PKS (6 kursi).
Sementara pasangan Gus Ipul (Saifullah Yusuf)-Abdullah Azwar Anas yang resmi diusung PDIP dan PKB memiliki 39 kursi (PKB: 20 kursi, PDIP: 19 kursi). Sedangkan Khofifah yang belum mengumumkan calon wakilnya, disebut-sebut akan diusung Partai Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), Hanura (2 kursi), NasDem (4 kursi), dan PPP (5 kursi).