Mendagri sebut hingga kemarin di 14 daerah baru ada 1 pasangan calon
Namun demikian, dirinya tak khawatir dan tetap yakin akan muncul calon pasangan baru.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, hingga H-1 batas pendaftaran calon kepala daerah, di 14 daerah baru ada satu pasangan calon. Namun demikian, dirinya tak khawatir dan tetap yakin akan muncul calon pasangan yang kompetitif di daerah tersebut.
"Masih ada 13-14 daerah yang sampai tadi malam itu belum ada lawan tandingnya," kata Tjahjo di Gedung BNPP, Jakarta Selatan, Senin (27/6).
Tjahjo mengaku tetap optimis sampai tanggal 28 Juli besok atau perpanjangan tiga hari ini akan muncul nama-nama pasangan baru. Lebih lanjut dirinya memberikan contoh untuk Pilkada Surabaya.
Jika sampai Sabtu (25/7) malam belum muncul lawan tanding untuk calon incumbent Tri Rismaharini. Namun, pada Minggu (26/7) pagi, sudah ada pasangan calon yang siap menantang Risma.
"Saya Sabtu malam ngecek di Pilkada Surabaya. Itu enggak ada lawan-lawannya Bu Risma. Tahu-tahunya Subuh, muncul satu pasangan calon," tuturnya.
Jika memang hanya satu pasangan calon yang akan berlaga di Pilkada, Tjahjo mengatakan ada dua opsi.
"Pertama, jika setiap daerah tidak punya calon lebih bisa diundurkan pada pilkada 2017," ujarnya.
"Usulan saya ini tercantum dalam Pasal 89 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 12 Tahun 2015. Dalam pasal ini mengatur jika tak ada calon lain maka pilkada di daerah itu akan ditunda hingga pilkada berikutnya," jelasnya.
Untuk opsi kedua, kata Tjahjo, mesti ada kesepakatan seluruh parpol, KPU, agar bisa mengusulkan kepada Presiden untuk membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).
"Tapi, untuk opsi ini, kemungkinan diprediksi sulit karena Perppu mesti dalam kondisi mendesak. Susah ya ini kan untuk kondisi genting, mendesak. Ini kesepakatan seluruh parpol, KPU bisa mengusulkan kepada Presiden untuk pembuatan Perppu," ujar Tjahjo.
"Saya yakin muncul calon yang akan bertanding secara demokratis di pilkada. Apalagi anggaran sudah disiapkan KPU. Jangan sampai pilkada serentak itu hanya muncul 1 calon," pungkasnya.
Baca juga:
Maju pilkada Tangsel, Airin kembali duet dengan Benyamin
Mendagri: Parpol yang belum islah, itu urusannya parpol
Prabowo sebut Gerindra tak mungkin usung Ahok lagi
Menteri Tjahjo marah ada gubernur berani memaki menteri depan umum
Menteri Tjahjo sebut pembangunan di Tolikara dilakukan gotong royong
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.