Moeldoko tanggapi dualisme Hanura: Ikuti kata Wiranto
Moeldoko tanggapi dualisme Hanura: Ikuti kata Wiranto. Dualisme ini terjadi karena banyak kader Hanura yang kecewa dan tertekan dengan kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Umum. OSO juga dinilai kerap mengambil kebijakan sepihak dalam Pilkada Serentak 2018.
Wakil Ketua Dewan Pembina Hanura Jenderal (Purn) Moeldoko angkat bicara soal perpecahan di tubuh partainya. Dia menegaskan, konflik di Hanura harus diselesaikan berdasarkan Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART).
"Ikuti AD/ART saja seperti apa yang dikatakan oleh pak Wiranto," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1).
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Kapan Choirul Huda meninggal? Ia bertabrakan dengan rekan satu timnya pada Liga 1 2017 silam saat melawan Semen Padang.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
-
Bagaimana Choirul Huda meninggal? Tabrakan dengan Ramon Rodrigues membuat Huda mengalami lidah tertelan (Tongue Swallowing). Akibatnya, aliran udara tidak bisa masuk karena terhalang lidah sehingga menutup saluran pernapasan.
Mengenai rencana pagelaran Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) oleh kubu Marsekal Madya (Purn) Daryatmo, Moeldoko berpesan agar memperhatikan konstitusi partai. Menurut dia, Munaslub bisa dilakukan apabila masalah yang terjadi sudah sangat kompleks dan tidak menemukan jalan keluar lain.
"Nanti akan ada syarat-syarat Munaslubnya apa dan seterusnya, memenuhi unsur-unsur itu atau tidak," ucapnya.
Ditanya apakah Munaslub Hanura ini sudah memenuhi syarat-syarat, dia enggan mengomentari. Moeldoko hanya menekankan, setiap pengambilan keputusan partai harus mengacu pada AD/ART.
"Kebetulan saya itu kurang mengikuti, saya lebih senang di HKTI. Sehingga dinamika di internal, saya betul-betul kurang intens mengikuti. Jadi daripada aku salah mengomentarinya, pasti itu akan dipelajari dan mempertimbangkan berbagai aspek tentunya," ujar Kepala Staf Kepresidenan ini.
Untuk diketahui, kubu Marsekal Madya (Purn) Daryatmo menggelar Munaslub di Kantor DPP Hanura, Jalan Bambu Apus, Jakarta Timur, Kamis (17/1) pagi. Awalnya agenda dilakukan Rabu (16/1) malam di Hotel Sultan, namun batal dilakukan dengan alasan persiapan belum matang.
Dualisme ini terjadi karena banyak kader Hanura yang kecewa dan tertekan dengan kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Umum. OSO juga dinilai kerap mengambil kebijakan sepihak dalam Pilkada Serentak 2018.
Baca juga:
Kantongi SK Menkumham, kubu OSO tuding munaslub kubu Daryatmo tak sah
OSO dituding minta mahar ke calon kepala daerah
Kubu Daryatmo tuding mahar Rp 200 M disimpan di OSO sekuritas
Ketum Hanura mengajak dua kubu berseteru damai
Usai Munaslub, Hanura kubu Sudding akan daftar ke Kemenkumham
Sekjen PDIP prihatin atas konflik internal Hanura
Usai Munaslub, kader Hanura kubu Sudding konvoi ke rumah Wiranto