Murkanya Ahok diserang lawan-lawan politik
Ahok sadar betul memiliki banyak musuh.
Iklim politik ibu kota memanas. Hampir setiap hari jagat pemberitaan seputar ibu kota diwarnai derasnya kritik yang mengarah ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Terlebih setelah Ahok menyatakan diri bakal kembali bertarung dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun depan.
Serangan ke Ahok beragam jenisnya, mulai dari kasus korupsi lahan RS Sumber Waras sampai kebijakan-kebijakan yang diambilnya sebagai orang nomor satu di ibu kota. Semua dilontarkan lawan-lawan politik Ahok.
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang para koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
Mantan Bupati Belitung Timur sadar betul bahwa dia memiliki banyak lawan. Mulai dari politikus DPRD DKI, DPR RI, sampai beberapa calon lawan politiknya di Pilgub nanti. "Musuh saya begitu banyak di DKI," singkat Ahok.
Terus menerus dihujani kritik dan tudingan-tudingan memanfaatkan jabatan, Ahok naik pitam. Dia geram pada lawan-lawan politiknya. Dia balik menyernag dengan melontarkan pernyataan pedas. Merdeka.com mencatat murkanya Ahok. Berikut paparannya.
Kalau naik ring, Fadli Zon KO sama saya
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlihat kesal dan naik pitam menanggapi tantangan berdebat dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon soal kasus korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras. Ahok sapaan Basuki mengaku tidak takut dengan tantangan itu.
Ahok yakin bakal menang bila berdebat soal korupsi RS Sumber Waras. Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan ingin berdebat dengan Ahok karena selalu menyebut tak ada kerugian negara dalam kasus itu. Fadli Zon berulang kali menyebut Ahok sebagai tersangka utama dalam kasus tersebut.
"Ngajak saya duel berdebat begini. Lama-lama dia kalah berdebat ngajak saya naik ke ring. Kalau naik ring saya jamin Fadli Zon KO sama saya," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (17/3).
Fitnah enggak karuan
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik menuding Ahok telah mengerahkan ribuan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye, mengumpulkan KTP warga.
Menanggapi tudingan itu, Ahok geram dan menjawabnya dengan meledak-ledak. Ahok menilai Taufik melakukan fitnah karena tak ada bukti konkrit. Dia menyebut tudingan Taufik adalah upaya membunuh karakternya jelang Pilgub tahun depan.
Ahok menampik bahwa upayanya meningkatkan taraf hidup PPSU sebagai langkah menarik dukungan warga kelas bawah. Dia mengklaim bila tidak ada cagub seperti dirinya yang berani memarahi bawahan bahkan pendukungnya bila kedapatan melakukan kesalahan. Mantan politisi Gerindra ini mengaku tak pernah mencoba mencari muka depan warga DKI termasuk pasukan oranye , sebab yang selama ini diperjuangkan adalah kebenaran.
"Kamu pernah enggak denger cagub ngomong begitu? Bagi saya kebenaran nomor satu. Enggak sudah fitnah-fitnah orang lah kayak gitu, curiga fitnah enggak karuan gitu," pungkasnya.
Komisi III kampungan, jangan belagu
Hubungan antara DPR dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memanas. Hal ini dikarenakan Ahok sapaan Basuki mempertanyakan rencana pemanggilan dirinya oleh komisi III DPR RI terkait dugaan korupsi dalam pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras, penertiban Kalijodo, prostitusi di Alexis dan Malioboro. Ahok sapaan akrabnya, menuturkan, pemanggilan yang dilakukan DPR terkait sejumlah masalah di Jakarta tidak sesuai prosedur.
Tidak hanya itu, Ahok menjelaskan, pemanggilan dirinya akan percuma. Sebab dia tidak bisa memaparkan hasil audit investigasi pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras oleh BPK. Sehingga, Komisi III harus memanggil KPK dan BPK untuk memaparkan hasil audit jika ingin ada kejelasan.
"Kalau manggil saya, saya enggak boleh buka auditnya BPK. Kalau saya buka, nanti orang-orang pinter tadi bilang, 'eh anda pidana'. Karena membuka hasil investigasi audit. Ini mah namanya kampungan Komisi III," kata Ahok, kemarin.
Sebelumnya, Ahok juga pernah mengutarakan kekesalannya dengan rencana pemanggilan Komisi III. Berbekal pengalamannya selama menjadi anggota DPR periode 2009-2014, Ahok justru balik menyerang Komisi III DPR.
"Saya kan pernah di DPR RI, yang baru jadi DPR jangan belagu-belagu lah. Gue juga mantan dari DPR RI. Gue tahu kok prosedur kamu seperti apa. Jadi enggak usah menggunakan kekuasaan, salah pakai lah gitu. Ini mirip-mirip DPRD kelakuan, mau panggil saya, panggil segala macam, oke, dasarnya apa gitu lho?" kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (8/3).
Ahok terus menyindir DPR dan tidak takut berseteru dengan politisi-politisi Senayan. "Yang berkuasa, yang terhormat, yang terhormat gitu lho, lama-lama gue berantem nih. Komisi III yang mau manggil saya, suruh buktiin harta terbalik, harta mereka dulu, pakai mobil apa? bayar pajaknya berapa? baru ngomong sama saya," kata Ahok geram.
Ratna Sarumpaet ngoceh doang
Aktivis Ratna Sarumpaet menyebut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, telah membeli TNI, Polri dan KPK untuk melindunginya selama mimpin. Namun tudingan itu ditanggapi dingin oleh Ahok, sapaan Basuki.
Bagi Ahok, segala tudingan itu hanya fitnah. Dia menganggap Ratna tak lebih dari omongan kosong yang tak ada isinya. "Yang kedua saya mau kasihan sama dia, dia menfitnah, dari dulu juga enggak dukung gua, ngoceh-ngoceh doang," sindir Ahok
Haji Lulung sarjana hukumm ngerti UU KPK enggak?
Pimpinan DPRD, Lulung Lunggana dan sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangan mereka untuk menanyakan kelanjutan kasus-kasus yang diduga melibatkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, salah satunya kasus RS Sumber Waras.
Ahok, sapaan Basuki, kembali menyindir rencana Lulung. Dia menilai Lulung sarjana hukum abal-abal karena mempermasalahkan soal jual beli RS Sumber Waras.
"Itu Haji Lulung itu. Saya tidak mengurangi rasa hormat kepada Saudara Lulung yang menyandang sarjana hukum, dan punya kantor pengacara, dia ngerti enggak sih UU KPK," kata Ahok di sela upacara bersama TNI-Polri di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Rabu (17/2).
(mdk/noe)