NasDem: Hak kubu Prabowo mau berantem atau solid, tapi kami lihat mereka rapuh
Meski begitu, Koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak berpikir bagaimana mengambil keuntungan dari kondisi internal kubu Prabowo-Sandi. Koalisi Jokowi lebih tertarik merebut hati rakyat agar menang di Pileg dan Pilpres.
Partai NasDem melihat koalisi pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno rapuh. Perbedaan platform partai koalisi Prabowo-Sandi disebut jadi kendala mereka untuk bersatu di Pilpres.
Pemicunya adalah sikap Demokrat yang memilih fokus konsolidasi internal menghadapi Pemilu Legislatif 2019 ketimbang mempromosikan Prabowo-Sandi. Masalah lain, PKS pun mengultimatum akan mogok bergerak memenangkan Prabowo-Sandi jika posisi Wagub DKI yang dijanjikan Gerindra tak diserahkan.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana hubungan Budi Djiwandono dengan Prabowo Subianto? Budi adalah anak dari Joseph Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
"Ya memang kita lihat dari luar, mereka punya hak mau berantem atau solid hak mereka. Kita melihat dari luar koalisi mereka rapuh sekali," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Nasdem, Effendi Choirie (Gus Coy) saat dihubungi merdeka.com, Jumat (2/11).
Meski begitu, Koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak berpikir bagaimana mengambil keuntungan dari kondisi internal kubu Prabowo-Sandi. Koalisi Jokowi lebih tertarik merebut hati rakyat agar menang di Pileg dan Pilpres.
"Kita tidak terlalu ambil keuntungan terkait kondisi mereka. Tapi kami telah membuktikannya kepada rakyat," ujarnya.
Tak seperti Demokrat, NasDem akan berupa sukses di Pileg dan membawa Jokowi-Ma'ruf menang. Hal ini telah menjadi instruksi langsung sang Ketua Umum Surya Paloh kepada kader dan caleg NasDem.
"Kalau NasDem kedua-duanya. Perintah Ketum Surya Paloh kepada caleg yakni selain berjuang kepada diri sendiri, partai, juga memenangkan Jokowi-Ma'ruf," tandasnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat mengakui saat ini tengah fokus melakukan konsolidasi internal menghadapi Pemilu Legislatif 2019. Sang ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah keliling Jawa untuk bertemu kader di berbagai daerah.
Wasekjen Demokrat Andi Arief menegaskan, mengkampanyekan Prabowo-Sandi akan dilakukan setelah konsolidasi internal selesai dilakukan.
Di sisi lain, Andi melihat, tim kampanye Prabowo-Sandi belum sepenuhnya menggunakan kekuatan untuk memenangkan Pilpres 2019.
"Tim kampanye Prabowo-Sandi belum terlihat full speed. Karena itu lebih baik Partai Demokrat konsolidasi internal dulu. Karena tidak mungkinkan Partai Demokrat yang berinisiatif full speed," jelas Andi saat dihubungi merdeka.com, Kamis (1/11).
Dia berharap tim kampanye Prabowo-Sandi berada di garis depan untuk memenangkan pertarungan Pilpres 2019. Dia tak ingin, Demokrat malah lebih depan memenangkan Prabowo-Sandi ketimbang timsesnya sendiri.
"Demokrat kan follower, maka tidak boleh mendahului," kata Andi.
Dia memprediksi, koalisi Prabowo-Sandi baru akan menginjak gas full pada awal Januari 2019 nanti.
"Dalam hitungan Demokrat, semua mesin kemenangan Prabowo-Sandi akan full speed awal Januari," kata Andi.
Baca juga:
Eddy Soeparno: Emak-emak yang merasakan harga-harga mahal pilih PAN & Prabowo-Sandi
PKS bilang elektabilitas Jokowi stagnan, rakyat siap pindah pilihan di 2019
Hanura soal soliditas Prabowo Cs: Pilpres 2019 sudah nyaris berakhir
Kubu Jokowi ragu keberadaan Gus Irfan dongkrak elektabilitas Prabowo-Sandi
Sandiaga dengar cerita Gubernur Sulteng soal dahsyat bencana Palu