NasDem Setuju Jaksa Agung Tak Lagi dari Partai
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengaku tak masalah jika posisi Jaksa Agung tak lagi dari kader partai politik. Kata dia, NasDem memang menginginkan posisi Jaksa Agung diisi oleh kalangan profesional.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengaku tak masalah jika posisi Jaksa Agung tak lagi dari kader partai politik. Kata dia, NasDem memang menginginkan posisi Jaksa Agung diisi oleh kalangan profesional.
"Memang itu harapannya NasDem. Jaksa Agung itu orang profesional yang tidak dari parpol," kata Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8).
-
Apa yang di Apresiasi Komisi III dari Jaksa Agung? Komisi III mengapresiasi sikap tegas Jaksa Agung dalam menghadapi oknum Kajari yang ditangkap oleh KPK. Semuanya berlangsung cepat, transparan, tidak gaduh, dan tidak ada upaya beking-membeking sama sekali, luar biasa. Memang harus seperti ini untuk jaga marwah institusi dan kepercayaan masyarakat.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kapan Hendarman Supandji menjabat sebagai Jaksa Agung? Hendarman Supandji menjabat sebagai Jaksa Agung pada periode 2007-2010.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Siapa yang mengapresiasi langkah Jaksa Agung? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Jaksa Agung yang tidak memberikan toleransi terhadap jaksa yang diduga terlibat korupsi.
-
Apa yang dibahas oleh para ketua umum partai pengusung Ganjar Pranowo? Saya kira sekali lagi, yang dibahas itu banyak jumlah sosok. Hanya kebetulan yang muncul ke permukaan itu saat ini ya Pak RK, ya wajar kalau Pak RK itu disebut-sebut favorit.
Sekarang ini posisi Jaksa Agung diisi oleh HM Prasetyo yang adalah kader Partai NasDem. Namun Prasetyo tak lagi di NasDem sejak diangkat menjadi Jaksa Agung.
"Pak Prasetyo itu keluarga besar Adhyaksa yang kemudian masuk NasDem, lalu diberhentikan dari anggota, sehingga saat ini dia adalah jagung non parpol," ungkapnya.
"Demikian juga berikutnya, kalau bisa jaksa Agung yang profesional dari non parpol bisa berasal dari keluarga besar Adhyaksa apakah aktif yaitu ASN, kalau itu pasti dia bukan parpol atau Adhyaksa yang sudah pensiun yang belum masuk parpol atau berhenti dari parpol," sambungnya.
Plate juga tidak bisa memastikan apakah calon Jaksa kali ini benar-benar tidak akan diusulkan oleh partainya. Pasalnya, NasDem sebagai partai koalisi memiliki hak untuk mengusulkan nama calon Jaksa.
"NasDem adalah bagian dari koalisi yang punya tugas untuk mengawal pemerintahan tapi kita serahkan pada Pak Jokowi, kami tahu dengan semua masukan pandangan pro dan kontra yang disampaikan itu jadi pertimbangan pak Jokowi dan akan keluar dengan nama yang kita butuhkan," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Jaksa Agung periode 2019-2024 tidak akan berasal dari kalangan partai politik. Diketahui saat ini, Jaksa Agung Prasetyo merupakan kader Partai NasDem.
"Jaksa Agung pasti bukan dari parpol," ujar Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/8).
Soal siapa orang tersebut, Jokowi belum mau mengungkapnya. Dia memberikan clue, bahwa dirinya pasti memperhatikan suku, etnis dan agama dalam memilih Jaksa Agung.
(mdk/bal)