Nasib Risma sebagai petugas partai di tangan Mega
Risma diminta tidak egois dan harus mengikuti aturan partai.
Tri Rismaharini alias Risma belakangan ramai mendapat dukungan pelbagai elemen masyarakat untuk maju dalam Pilgub DKI 2017. Dia juga diminta untuk bersiap-siap bila nantinya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri jadi mengusungnya. Apalagi Risma merupakan kader, otomatis mesti tunduk sebagai petugas partai.
Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat DPP PDIP Eva Kusuma Sundari menuturkan, pihaknya sadar bahwa Risma sebagai wali kota hatinya masih buat Surabaya. Namun, dirinya juga meminta Risma tidak egois dan harus mengikuti aturan partai, terutama dalam Pilgub DKI nanti.
"Bu Risma harus tetap siap-siap atau 'stand by' jika dalam proses ini diminta maju, dan petugas partai memang harus seperti itu," kata Eva, Sabtu (20/8), seperti diberitakan Antara.
Semua keputusan penting di PDIP memang diambil Megawati. Nasib petugas partai harus mengikuti tiap titahnya. Contohnya nasib Joko Widodo (Jokowi) sebelum jadi presiden.
Kala itu, Jokowi masih menjabat gubernur DKI Jakarta dan berjanji menyelesaikan pekerjaannya hingga tuntas. Namun, kenyataan berkata lain. Dia memimpin DKI Jakarta hanya dua tahun dan masuk dalam bursa calon presiden, setelah Megawati memerintahkannya sebagai petugas partai.
Bila berkaca pada kasus Jokowi, tidak menutup kemungkinan Risma bakal ikut perintah partai. Apalagi dukungan makin ramai untuk dirinya di Jakarta.
Para relawan pendukung Risma di antaranya, Barisan Risma (Baris), Tanah Merah untuk Risma (Tameris), Aliansi Masyarakat untuk Risma (Amaris), Pasukan Risma (Paris). Kemudian Pasukan rakyat untuk Risma (Praktis), Kampung Gusti dukung Risma (K-Gris), Siap mendukung Tri Rismaharini (Simetris), Aspirasi Gerakan Rakyat Bersama Risma (Agraris), Gerakan Masyarakat Pendukung Risma (Gempur), Anak Rawa Bunga Cinta Risma (Artis) dan terakhir Setia Kawan Laskar Risma (Selaris).
Seluruh elemen masyarakat ini tergabung dalam wadah Gerak Indonesia. Mereka bahkan sudah melakukan konsolidasi dan tekatnya memboyong Risma ke Jakarta.
Ketua Umum Gerak Indonesia, Emi Sulyuwati mengatakan, semua relawan begitu berharap Risma memimpin Jakarta. Sebab pihaknya menolak pemimpin bersikap arogan.
"Gerak Indonesia dan sejumlah rakyat Indonesia dan sejumlah rakyat Jakarta dengan tegas menolak dipimpin oleh kekuasaan yang arogan," kata Emi di Gedung Juang, Jakarta, kemarin.
Emi menilai, Risma sosok laik memimpin Jakarta. Bahkan, dikatakannya Risma sudah menerapkan program Nawacita di Surabaya. "Dia cocok menerapkan program Nawacita," pungkas Emi.
Maka itu, pihaknya mendesak Megawati Soekarnoputri segera menetapkan Risma sebagai calon gubernur di Pilgub DKI 2017. Mereka berharap PDIP mau memilih Risma sebagai kader terbaiknya untuk memimpin Jakarta.
"Kami berharap PDIP bersedia mendengar suara rakyat agar kader terbaiknya yang memimpin Jakarta," tegasnya.
Emi mengatakan pencalonan sosok Risma di Pilgub DKI sangat penting. Sebab, Risma dianggap mampu memimpin sekaligus mengayomi masyarakat dengan baik. Bahkan sosok Risma dinilai bakal membawa perubahan di Jakarta. "Hanya Risma yang kami pandang mampu menciptakan Jakarta Baru," ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Jakarta Love Risma (Jaklovers), Sherly Annavita mengaku Risma masih menolak untuk ke Jakarta. Namun, kata dia, Risma tidak menutup pintu. Risma hanya pasrah sejauh ini.
"Sampai terakhir komunikasi kami dengan Risma memang beliau tak mau, 'kalau pun saya harus ke Jakarta itu memang kehendak di atas'," kata Sherly sambil menirukan ucapan Risma, Sabtu pekan lalu.
Baca juga:
Sering klaim didukung Mega, Ahok dinilai sengaja memecah PDIP
Djarot yakin PDIP dukung Ahok di Pilgub DKI
Wasekjen PDIP: Bohong saya akan deklarasikan Ahok-Djarot di DPP!
Pendamping Sandiaga Uno di Pilgub DKI akan diumumkan Senin besok
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.