Ngabalin: Supaya tidak ada perpecahan, harus batalkan pemilu

"Kalau tidak kurangi 21 juta suara, biarkan tahu siapa yang menang pemilu. Prabowo Subianto!"

Tim Pemenangan Prabowo - Hatta Ali Mochtar Ngabalin meminta kepada Mahkamah Konstitusi ( MK ) untuk mengabulkan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Pasalnya, dia menilai pilpres kemarin telah terjadinya kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif.

Menurutnya, kecurangan ini lantaran pihak Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) berlaku tidak adil. Oleh karena itu, dia meminta kepada lembaga pimpinan MK Hamdan Zoelva untuk mengulang pelaksanaan pemilu.

"Ganti-ganti semua ini, komisioner KPU bahwa pemilu harus ulang. Makanya saya bawa saksi dari kampung," kata Ali dalam acara diskusi 'Potensi Perpecahan Anak Negeri Pada Pilpres 2014 dan Solusinya' di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (18/8).

Ali menambahkan, apabila MK tidak memenuhi permintaan pemilu ulang, maka Indonesia akan berpotensi kericuhan.

"Supaya tidak ada perpecahan di dalam negeri, harus batalkan itu pemilu. Kalau tidak kurangi 21 juta suara, biarkan tahu siapa yang menang pemilu. Prabowo Subianto!" teriaknya.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, Koalisi Merah Putih masih tetap solid. Dia pun yakin jika partai pengusung Prabowo-Hatta tidak akan pindah ke koalisi Jokowi-JK.

"Insya Allah koalisi permanen, solid. Sama amat kuat," terangnya.

Baca juga:
Ada upaya masukkan 3 jenderal polisi ke kabinet Jokowi
26 Tahun di luar pemerintahan, oposisi bukan hal baru untuk PPP
Tantowi: Jika PKB mau gabung, Prabowo dan ARB senang menerima
Drama Novela di Komnas HAM
Pontang-pantingnya Jokowi cari teman koalisi baru