PDI Perjuangan tak usung Mochtar Muhammad di Pilkada Bekasi
PDI Perjuangan tak usung Mochtar Muhammad di Pilkada Bekasi. Mantan terpidana korupsi, Mochtar Muhammad gagal maju di Pilkada Kota Bekasi, Jawa Barat tahun ini. Pasalnya, partainya PDI Perjuangan tidak mengusung mantan wali kota Bekasi periode 2008-2013 tersebut.
Mantan terpidana korupsi, Mochtar Muhammad gagal maju di Pilkada Kota Bekasi, Jawa Barat tahun ini. Pasalnya, partainya PDI Perjuangan tidak mengusung mantan wali kota Bekasi periode 2008-2013 tersebut.
"Kemarin DPC, PAC, Ranting sudah diundang oleh DPP, dan menjelaskan bahwa M2 (Mochtar Muhammad) akan mendapatkan tugas lain dari partai," kata Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDI Perjuangan, Kota Bekasi, Henu Sunarko kepada merdeka.com, Selasa (9/1).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Sebelumnya, DPC PDI Perjuangan, Kota Bekasi bulat mengusung Mochtar Muhammad sebagai calon tunggal dari partai berlambang kepala banteng tersebut. Tapi, setelah pimpinan pusat partai tersebut menyatakan tak akan mengusung, kini partai tingkat bawah menunggu keputusan dari DPP.
"Semua keputusan akan diputuskan oleh ketua umum (Megawati Soekarno Putri)," ujarnya.
Keputusan itu termasuk memutuskan terkait kabar merapatnya seorang birokrat yaitu Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Tri Adhianto, serta berkoalisi dengan Partai Golkar yang mengusung petahana, Rahmat Effendi.
"Tri Adhianto belum diputuskan, kalau ada komunikasi dengan beliau (Tri), itu adalah hal yang lumrah dalam dinamika politik sekarang ini," ujarnya.
Seperti diketahui, saat menjabat Wali Kota Bekasi, Mochtar terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia dituduh menyuap anggota DPRD Bekasi Rp 1,6 miliar untuk memuluskan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2010.
Mochtar juga diduga memakai anggaran makan-minum sebesar Rp 639 juta untuk memuluskan pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2010.
Selain itu, Ia juga diduga memberi suap Rp 500 juta agar mendapatkan Piala Adipura 2010. Dia juga menyuap pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rp 400 juta agar mendapat opini wajar tanpa pengecualian.
Majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi Bandung, memutus bebas Mochtar. Namun, di tingkat kasasi tahun 2012, Mochtar terbukti bersalah dan divonis 6 tahun penjara. Pada 2015, Mochtar bebas.
Baca juga:
PDIP umumkan pendamping Gus Ipul besok
PDIP siapkan tiga kader dampingi Gus Ipul di Jatim
Ahmad Basarah dan Bupati Ponorogo kandidat terkuat dampingi Gus Ipul
PPP belum mau dukung Djarot di Pilgub Sumut, ini alasannya
5 Jam bertemu Djarot, PPP belum sepakat soal Pilgub Sumut
Gus Ipul sampaikan pesan ulama ke Mega: Nasionalis religius di Pilgub Jatim
Sekjen PDIP beri sinyal pendamping Gus Ipul diumumkan besok