PDIP enggan komentari calon pengganti Setnov sebagai ketua DPR
DPP Partai Golkar hari ini (21/11) melakukan rapat pleno untuk memutuskan pengganti Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar dan juga ketua DPR. Sejumlah nama disebut berpeluang kuat menggantikan Setnov sebagai ketua DPR yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet), Agus Gumiwang Kartasasmita, Aziz Syamsudin dan juga Kahar Muzakir.
DPP Partai Golkar hari ini (21/11) melakukan rapat pleno untuk memutuskan pengganti Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar dan juga ketua DPR. Sejumlah nama disebut berpeluang kuat menggantikan Setnov sebagai ketua DPR yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet), Agus Gumiwang Kartasasmita, Aziz Syamsudin dan juga Kahar Muzakir.
Melihat hal itu, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno, enggan berkomentar banyak. Dia menyerahkan semuanya pada rapat Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Ya enggak apa-apa kalau itu disepakati nanti ada rapat pimpinan DPR dengan ketua-ketua fraksi," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Selasa (21/11).
Dia juga engga enggan berkomentar mengenai deret nama calon yang akan menggantikan posisi Novanto. Alasannya deret nama yang dicalonkan oleh partai berlambang pohon beringin tersebut adalah koleganya di DPR.
"Mereka semua teman. Enggak ada, no comment," jawabnya singkat.
Seperti diketahui, DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat. Hal itu dilakukan karena status Novanto sekarang telah menjadi tahanan KPK untuk kasus korupsi e-KTP.
MKD juga berencana menggelar rapat untuk mendengar pandangan fraksi terkait kasus hukum yang menimpa Novanto pukul 16.00 WIB. Namun hingga kini rapat itu belum juga dimulai.
Baca juga:
5 Nama ini berpeluang kuat gantikan Setnov sebagai ketua DPR
Setya Novanto ditahan, pimpinan DPR belum butuh Plt ketua DPR
Sekjen NasDem: Semakin cepat Setnov mundur dari Ketua DPR semakin baik
Saat Setya Novanto diminta sadar diri segera mundur dari ketua DPR
Pimpinan dewan akan rapat bahas Plt Ketua DPR
Ketum Hanura serahkan pergantian Ketua DPR ke Golkar
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Bagaimana cara DPR mendukung kinerja Kejagung? Lebih lanjut, selaku mitra kerja yang terus memantau dan mendukung Kejagung, Sahroni menyebut Komisi III mengapresiasi setiap peran insan Adhyaksa.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Di mana PDRI didirikan? Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.