PDIP, Gerindra & Demokrat Diprediksi Masuk 3 Besar di Pemilu 2024
Pada posisi berikutnya ditempati PKS 8,5 persen, Partai Golkar 6,9 persen, PKB 5,5 persen.
Indostrategic mengeluarkan survei elektabilitas partai politik teranyar. Tiga besar partai politik versi Indostrategic adalah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat.
"Jika pemilu dilaksanakan hari ini partai politik yang paling banyak dipilih responden yang pertama adalah PDI Perjuangan dengan perolehan elektabilitas 18,5 persen. Gerindra di urutan kedua dengan angka 11,5 persen. Kemudian Demokrat di urutan ketiga 8,9 persen," ujar Direktur Eksekutif Indostrategic A. Khoirul Umam saat rilis survei secara daring, Selasa (3/8).
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu 2024? Pemilu merupakan wadah bagi rakyat untuk menjalankan demokrasi demi mempertahankan kedaulatan negara.
Pada posisi berikutnya ditempati PKS 8,5 persen, Partai Golkar 6,9 persen, PKB 5,5 persen.
NasDem, PAN, dan PPP elektabilitasnya tidak sampai ambang batas parlemen 4 persen. NasDem di angka 3,1 persen, PAN ,1,5 persen, dan PPP 1,5 persen.
Sementara itu elektabilitas partai non parlemen; Perindo 0,5 persen, Hanura 0,4 persen, PSI 0,4 persen, Partai Berkarya 0,2 persen, PBB 0,2 persen, Gelora 0,2 persen, Garuda 0,1 persen PKPI 0,1 persen, Partai Ummat 0 persen.
Responden yang menyatakan golput sebesar 1,9 persen, rahasia 5,8 persen, serta tidak tahu atau tidak jawab 24,4 persen.
Menjelaskan hasil survei ini, Umam mengatakan ada lompatan progresif oleh Demokrat. Partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono ini mendapatkan keuntungan elektoral setelah isu kudeta oleh KSP Moeldoko.
"Tentu indikatornya bisa beragam, apakah itu menunjukan simpati publik atau apresiasi misalnya terhadap respon AHY dalam merespon dinamika politik ini terjadi. Sehingga mengkonsolidasikan dukungan publik kepada Demokrat," papar Umam.
Sementara yang menjadi sorotan adalah Partai Golkar yang pada Pemilu 2019 menjadi runner-up. Partai berlambang beringin itu mengalami penurunan. Umam mengatakan, Golkar memiliki party id yang tidak begitu kuat, tetapi mesinnya politiknya kuat. Naik turun elektabilitas ini dianggap wajar, tetapi tetap terjaga.
"Meskipun pemilu dilakukan dia tetap bisa menjaga elektabilitas karena dia memiliki mesin partai dan logistik yang memadai," ujar Umam.
Indostrategic menggelar survei tatap muka pada 23 Maret - 1 Juni 2021. Survei mengambil responden sebanyak 2400 dengan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2 persen.
Baca juga:
Perintah Agar Puan Berkelana
Menakar Strategi Kampanye Visual
Cak Imin Targetkan PKB Raih 100 Kursi di DPR pada Pemilu 2024
Dilema Politisi Sekaligus Menteri
Ketua DPD Sumut: Sebagai Partai Tua dan Besar, Saatnya Golkar Usulkan Capres Sendiri