PDIP: Jika SBY dukung salah satu capres nama baik jadi taruhan
PDIP tetap berpegang pada pernyataan SBY jika Partai Demokrat mengambil posisi netral pada Pilpres 2014.
PDIP belum mendapatkan undangan resmi dari Partai Demokrat guna presentasi visi dan misi Jokowi-JK di depan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Undangan tersebut tidak wajib untuk dihadiri Jokowi-JK, jika SBY mengatasnamakan ketua umum Partai Demokrat.
"Undangan betul-betul disampaikan, saya secara lisan mendengar tapi secara resmi belum melihat. Jika Jokowi-JK dipanggil atas nama sebagai presiden (SBY) siap, kalau sebagai ketua umum mohon maaf," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di kantor tim kampanye nasional Jokowi-JK, Jl Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (29/5).
Tjahjo mengatakan PDIP tetap berpegang pada pernyataan SBY jika Partai Demokrat mengambil posisi netral pada Pilpres 2014. Seorang presiden lebih bijak netral dalam kontestasi pilpres.
"Saya tetap berpegang pada pernyataan Pak SBY yang menginginkan agar Partai Demokrat bersikap netral. Sebagai presiden akan bijaksana kalau Pak SBY netral," terang dia.
Selain itu, dia menilai sikap netral SBY sebagai presiden akan berefek pada lancarnya proses pilpres 2014. Tetapi jika SBY mendukung salah satu capres akan ternoda nama baiknya.
"Sisa waktu beliau, salah satu tugas utamanya menjaga agar pilpres berjalan demokratis. Kalau beliau sudah menyatakan netral dan bersikap mendukung satu capres akan pengaruhi nama beliau," pungkas dia.
Baca juga:
Anies yakin Jokowi-JK menang telak di Pilpres
Istri pejabat partai koalisi dukung Prabowo-Hatta
'Indonesia butuh pemimpin berpengalaman, bukan cuma tegas'
Mahfud MD sebut Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK halal dipilih
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.