Begini Pembelaan SYL saat Heboh Dicari-cari KPK hingga Dituduh Kabur
Sebelum ditangkap, SYL sempat membuat heboh dengan sulit dilacak
Sebelum ditangkap, SYL sempat membuat heboh dengan sulit dilacak
Begini Pembelaan SYL saat Heboh Dicari-cari KPK hingga Dituduh Kabur
Eka Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku menerima banyak tudingan.
Salah satunya saat ia dituding kabur pada awal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal itu dia ungkapkan dalam nota pleidoinya atau pembelaannya di sidang perkara gratifikasi dan pemerasan di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor, Jakarta Pusat.
SYL membantah akan dirinya melarikan diri dengan bepergian ke luar negeri.
Diketahui pada saat itu, Syahrul tengah berasa di luar negeri dalam rangka kunjungan kerja (Kunker).
"Mulai dari berita bohong (hoax) bahwa saya menghilang dan melarikan diri pada saat melaksanakan tugas negara diluar negeri sampai pada hal-hal yang menurut saya melampaui batas-batas ke-adaban masyarakat Indonesia. Hal tersebut membuat saya hampir merasa putus asa mengingat saya selama ini hanya berniat untuk bekerja memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara serta seluruh rakyat indonesia, baik sebagai aparatur maupun anggota masyarakat," ucap SYL di ruang sidang, Jumat (5/7).
Menurut Syahrul, tuduhan itu layak'a sebuah vonis dimana masyarakat yang menghakiminya.
Di satu sisi, katanya, orang terdekatnya juga turut berdampak.
"Tuduhan kepada saya ini bisa menyeret semua orang yang pernah bekenalan dan menjalin silaturahmi dengan saya, baik dalam kedinasan maupun secara pergaulan. Bukankah hukum dibentuk untuk membuat keteraturan dan kedamaian bukan menebarkan ketakutan dan fitnahan," tandas SYL.
Tersandungnya mantan Gubernur Sulawesi Selatan ke kasus korupsi, membuat banyak pihak yang telah mencapai dirinya sebagai orang yang tamak karena memeras anak buahnya sendiri guna kepentingan pribadi.
"Tuduhan sesat terus terkapitalisasi, seolah-olah saya sebagai manusia yang rakus dan maruk, hal tersebut saya yakini dirangkai untuk mempengaruhi publik dan membunuh karakter saya dan mungkin juga berniat untuk mempengaruhi majelis hakim dalam memutuskan perkara ini dan bahkan kelihatan ada yang ingin mencari popularitas pada kasus ini," pungkas dia.