PDIP minta SBY beri pesan politik yang jelas agar rakyat tak bingung
PDIP minta SBY beri pesan politik yang jelas agar rakyat tak bingung. "Kalau kita masuk di medsos status kita sama dalam arti tidak ada lagi mantan presiden, presiden, dia anggota DPR atau siapa pun. Kalau kita masuk medsos ya orang berikan respons sesuai dengan apa yang kita berikan," kata Andreas Hugo.
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyebut ada 'kelompok-kelompok tak terlihat' yang terus mengolok-olok dan menyerang SBY di media sosial. Hal itu disampaikan saat pidato di acara Dies Natalis Partai Demokrat ke 15 di JJC tadi malam.
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Perreira, meminta SBY membuka secara gamblang pihak yang dinilai sering menyerangnya di media sosial.
"Saya kira SBY perlu menjelaskan apa yang dimaksud target. Lebih baik kita gunakan istilah-istilah yang jelas kemudian tidak membingungkan di masyarakat ini," kata Andreas di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).
Sebab, jika tidak disampaikan secara jelas, justru akan menimbulkan sikap saling curiga dan kegaduhan di masyarakat.
"Sebagai pemimpin tentu harus menyampaikan pesan-pesan politik lebih jelas pada arah dan tepat sasaran sehingga tidak buat bingung masyarakat. Itu jauh lebih penting daripada menggunakan bahasa-bahasa yang enggak jelas dan justru jadi polemik baru dan buat masyarakat bingung," tegasnya.
Di kehidupan dunia maya, kata dia, setiap orang memiliki kedudukan yang sama tanpa memandang status dan jabatan termasuk SBY. Netizen akan memberikan respons seperti apa yang disampaikan SBY.
"Ya kalau kita masuk di medsos status kita sama dalam arti tidak ada lagi mantan presiden, presiden, dia anggota DPR atau siapa pun. Kalau kita masuk medsos ya orang berikan respons sesuai dengan apa yang kita berikan. Dan interaksi di medsos kita harus pahami sangat egaliter dan semua orang bisa sampaikan apa yang ia pikirkan dan respons," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluhkan tengah menjadi korban di media sosial. "Ada invisible group, sebuah kekuatan yang tidak kentara. Bergerak sebagai mesin penghancur," kata SBY.
Dia menambahkan, saat ini sulit rasanya bagi rakyat biasa mencari keadilan hukum. SBY menyebut aparat hanya bersemangat mengusut kasus jika menimpa orang-orang di lingkaran kekuasaan.
Saat ini, lanjut SBY, sejumlah kasus besar berkategori terang yang seharusnya diproses sayangnya malah jalan di tempat.
"Sejumlah kasus besar berkategori terang yang menurut rakyat pasti diproses secara hukum nampaknya mengendap entah dimana," sindirnya.
Baca juga:
PDIP sentil SBY: Enggak usah telalu merengek-rengek berlebihan
Jokowi dikritik fokus infrastruktur, PDIP sindir proyek mangkrak SBY
Ribuan relawan AHY kumpul di Sentul, SBY hingga Hatta Rajasa hadir
SBY janji tak bakal lengserkan Jokowi, ini tanggapan PDIP
Misbakhun: Ya Allah, kirimkanlah malaikat kebijaksanaan untuk SBY
Demokrat minta pemerintah beri perlindungan ke SBY seperti ke Mega
Santainya PDIP tanggapi keluhan SBY soal demo di rumahnya
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.