PDIP Nilai Jokowi Tak Punya Beban di Periode Kedua
PDIP Nilai Jokowi Tak Punya Beban di Periode Kedua. Ke depan, masih kata dia, sekarang Jokowi bisa melihat siapa yang bekerja dan tidak. Sehingga, jika ada lembaga atau para pembantu pemerintahan tak layak, wajar akan dihentikan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memaparkan visi dan misinya lima tahun ke depan bersama pasangannya, Ma'ruf Amin. Politisi PDIP Prasetio Edi Marsudi mengatakan, apa yang disampaikan Jokowi, jelas tak punya beban apapun dalam menjalankan pemerintahan ke depan.
"Kalau melihat pidato Presiden, saya melihat setelah terpilih kembali, dia enggak ada beban. Pada saat beliau menjadi presiden pertama kali, beliau beradaptasi dengan kementerian, stafnya dia, itu makan waktu hampir 2 tahun. Ya efisien dia kerja 2 tahun. 1 tahun kemudian, dia persiapan dirinya dia menjadi calon presiden lagi yang sekarang," ucap Prasetio di Sentul International Convention Center, Bogor, Minggu (14/7).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
Ke depan, masih kata dia, sekarang Jokowi bisa melihat siapa yang bekerja dan tidak. Sehingga, jika ada lembaga atau para pembantu pemerintahan tak layak, wajar akan dihentikan.
"Nah dia punya infrastruktur, siapa sih yang kerja, siapa sih yang enggak kerja. Saya sepakat apa yang dikatakan beliau. Kalau memang tidak layak, ya sikat sama dia," ungkap Prasetyo.
Selain itu, pria yang duduk sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta ini pun, menilai soal oposisi yang Jokowi sampaikan hal yang wajar. Di mana, PDIP pun pernah menjadi oposisi saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"PDI Perjuangan pernah jadi oposisi kok. Tetapi kan oposisi yang obyektif. Kalau baik ya kita bilang baik. Kalau jelek ya kita bilang jelek. Tetapi bukan oposisi kayak musuhan. Dendam, menghina, itu kan enggak bagus. Apapun ceritanya, Pak Jokowi itu Panglima Tertinggi di Indonesia. Itu harus dihargai, tidak boleh istilahnya Presiden yang tertinggi. Itu simbol loh, enggak boleh dihina," pungkasnya.
Baca juga:
Jokowi Soal Pertemuan dengan Prabowo: Bicara dari Hati ke Hati
TKN: Persoalan Hukum dan HAM Harus Dirampungkan Jokowi
Soal Oposisi Mulia, TKN Sebut Jokowi Ingin Ada Check and Balance
Tak Sodorkan Nama Calon Menteri ke Jokowi, NasDem Promosikan Putra Surya Paloh
Jokowi Butuh Menteri Berani
Ketua Umum Golkar Angkat Topi dan Puji Pidato 'Visi Indonesia' Jokowi