PDIP sebut persentase kemenangan Ganjar tak jauh dari hasil survei
PDIP sebut persentase kemenangan Ganjar tak jauh dari hasil survei. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, memandang itu hanya dinamika bagi dua pasang calon. Selain itu, suaranya hanya meleset sedikit dari hasil survei.
Kemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin berdasarkan hasil hitung cepat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) meraih 58,58 persen. Sementara lawannya Sudirman Said-Ida Fauziyah meraih 41,42 persen.
Terkait hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, memandang itu hanya dinamika bagi dua pasang calon. Selain itu, suaranya hanya meleset sedikit dari hasil survei.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
"Dalam konteks seperti ini karena hanya ada dua pasangan calon sehingga petanya seperti itu dua pasang calon dan melesetnya dari survei kan memang sebelumnya 62 persen jadi tidak terlalu jauh juga dari survei," ucap Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (28/6).
Meski demikian, dia tak menepis ada upaya-upaya yang membuat suara Ganjar akhirnya tergerus. "Di sini kita juga menunjukkan bahwa Pak Ganjar di periode kedua tidak mudah sebagai incumbent, berbeda dengan proses awal. Tetapi ada upaya-upaya juga misalnya terkait dengan apa yang terjadi di KPK," ungkap Hasto.
Meski demikian, lanjut dia, melihat hasil akhir, rakyat tetap memilih Ganjar. "Tetapi pada akhirnya rakyat memberikan dukungan terhadap Pak Ganjar," jelas Hasto.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com