Penantang ingin pilkada ditunda, Paloh bilang 'masuk neraka saja'
"Memang kalau dari sononya berangkat dengan niat buruk ya kualat orang itu," kata Paloh.
Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyayangkan adanya calon tunggal di sejumlah daerah menjelang pilkada serentak pada 9 Desember mendatang. Terlebih jika calon tunggal terjadi karena calon penantang petahana tidak mendaftar karena ingin pilkada ditunda sampai 2017.
Bagi Paloh, niat yang demikian merupakan suatu momok dalam demokrasi. Kata dia, orang seperti itu pantasnya ada di neraka.
"Ini saya katakan sayang seribu sayang. Memang kalau dari sononya berangkat dengan niat buruk ya kualat orang itu. Saya tidak tahu apalagi bagusnya ya, kalau percaya neraka masuk neraka saja ya. Karena mau jadi apa? Hukumnya tidak ada," terang Paloh di gedung DPP Nasdem, Jl. RP Soegorso, Cikini, Jakarta, Senin (10/8).
Menurut Paloh, fenomena calon tunggal konsekuensi dari UU Pilkada yang berlaku saat ini.
"Ya menang kita upayakan tapi kita punya keterbatasan. Masalahnya, kita sayangkan adanya calon tunggal ini karena adanya keterbatasan. Tapi ini konsekuensi dari UU Pilkada yang ada saat ini. Jadi, harusnya kita konsisten dengan UU Pilkada ini," ujarnya.
Menurut dia, sebagai konsekuensi lanjutan dari penerapan UU Pilkada, semua pihak, baik calon maupun parpol yang mengusung, harus menerima kenyataan jika Pilkada harus ditunda tanpa perlu adanya upaya mengeluarkan Perppu oleh Presiden Jokowi.
"Sudah cukup waktu perpanjangan. Ya konsistenlah. Ditunda ke 2017 ya kita terima," tegas dia.
Di sisi lain, Paloh juga setuju pemerintah mengeluarkan Perppu jika dari 81 daerah yang hanya memiliki dua calon berpotensi menjadi satu calon seperti 7 daerah yang telah ada.
"Kalau sudah 81 berpotensi dan jadi satu calon saja saya pikir Perppu perlu. Kalau 7-8 apa itu?" tutup dia.
Baca juga:
Surya Paloh sebut calon boneka di pilkada permainkan demokrasi
Surya Paloh: Biar orang bilang tolol, tolak mahar pilkada Rp 500 M!
Surya Paloh minta pemerintah beri perhatian khusus industri kreatif
Surya Paloh tak keberatan mantan napi jadi calon kepala daerah
Ralat berita: Surya Paloh ingatkan Jokowi tak lupa Revolusi Mental
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.