Perubahan sistem Pemilu hanya dianggap 'gali lubang tutup lubang'
Pendiri Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti merasa sistem Pemilu di Indonesia bakal tetap mengalami ketimpangan. Bila ke depannya ada perubahan, dia merasa hanya untuk menutupi kesalahan saja.
Pendiri Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti merasa sistem Pemilu di Indonesia bakal tetap mengalami ketimpangan. Bila ke depannya ada perubahan, dia merasa hanya untuk menutupi kesalahan saja.
"Kita tidak punya sistem (pemilu) yang baku. Tiap perubahan jadi gali lubang tutup lubang," kata Ray dalam diskusi di bilangan Menteng, Jakarta, Sabtu (18/3).
Untuk itu, Ray merasa sebaiknya rencana perubahan sistem Pemilu dipertahankan terlebih dahulu. Apalagi selama ini Indonesia belum memiliki sistem baku, sehingga sebaiknya dijadikan bahan pembelajaran terlebih dahulu.
"Kita tidak punya sistem (pemilu) yang baku. Jadi tahan dulu perubahan dari sistem pemilu terbuka ke terbuka-terbatas," ungkapnya.
Usulan menahan perubahan sistem Pemilu, Ray merasa Indonesia tidak punya kultur politik baik. "Kultur berdemokrasi kita tidak ada," terangnya.
Sementara, Direktur Eksekutif Titi Anggraini mengatakan menegaskan bahwa tidak ada sistem pemilu yang lebih baik. Yang ada hanyalah sistem pemilu yang cocok.
"Sebenarnya tidak ada sistem pemilu yang lebih baik. Yang ada adalah sistem pemilu yang sesuai," tegas Titi.
Munculnya wacana mengubah sistem Pemilu dari proporsional terbuka ke proporsional terbuka terbatas, dikarenakan adanya anggapan bahwa rakyat mengalami kesulitan dalam Pemilu Legislatif. Namun, pihaknya tak sepakat dengan anggapan itu.
Menurutnya, sistem proporsional terbuka telah diberlakukan di pemilihan legislatif lalu masih tetap harus dipertahankan. Sebab dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rakyat masih menginginkan sistem proporsional terbuka dan tidak perlu diganti.
"Pemilih kita 70 persen mengaku tidak alami kesulitan dalam memilih calon," terangnya.
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu? Tujuan utama dari pemilu adalah menciptakan wakil-wakil yang dapat mencerminkan aspirasi, kebutuhan, dan nilai-nilai masyarakat.
Baca juga:
Takut menabrak UU baru, DPR minta seleksi calon anggota KPU ditunda
4 Partai baru kompak tolak ambang batas pencalonan presiden
Meski dikritik, Pansus RUU Pemilu ngotot ke Jerman dan Meksiko
Pekan depan, DPR susun jadwal uji kelayakan calon komisioner KPU
Beda sistem, Perludem sebut DPR tak perlu kunker ke Jerman & Meksiko