Pilgub Jatim paling kompetitif, selisih suara diprediksi tidak besar
Dalam situasi seperti ini masih sangat sulit memprediksi pemenang Pilgub Jatim. Semua hal bisa terjadi dalam perang perebutan tahta gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang akan dihelat 27 Juni 2018.
Menakar kekutan dua kandidat di Pilgub Jatim dari suara Parpol
Beberapa lembaga survei memaparkan hasil berbeda soal Pilgub Jawa Timur 2018. Litbang Kompas mencatat elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 44,5 persen atau unggul tipis dari saingannya Saiful Yusuf-Puti Guntur yang mencapai 44 persen. Sebaliknya, Indo Barometer menyebut jarak elektabilitas kedua kandidat terpaut jauh. Elektabilitas Saiful Yusuf atau Gus Ipul dan Puti menembus 45,2 persen, sementara Khofifah-Emil 39,5 persen. Lembaga survei lain juga memaparkan hasil berbeda.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Kenapa Pilkada di Jawa Timur akan melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari."Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari," kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
Perbedaan hasil riset versi masing-masing lembaga survei termasuk The Republic Institute, Poltracking, PolMark Indonesia, Charta Politica, dan KedaiKopi, ini membuktikan bahwa Pilgub yang menghadirkan dua kader Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf ini sangat kompetitif.
"Situasinya sangat kompetitif dan persaingan semakin ketat. Siapapun kandidat yang menang, selisihnya tidak akan besar," ujar peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surochim Abdussalam, Minggu (22/4).
Dosen dan peneliti Prodi Komunikasi Fisip Universitas Trunojoyo, Madura ini menilai, dalam situasi seperti ini masih sangat sulit memprediksi pemenang Pilgub.
"Semua serba mungkin terjadi," ucapnya.
Bagaimana jika sengitnya peta pertarungan dan prediksi pemenang Pilgub Jawa Timur dilihat dari sudut berbeda yakni dari sisi perolehan suara Parpol pada Pemilu 2014? Dilihat dari jumlah suara (Pemilu 2014) masing-masing Parpol pengusung, maka pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak hanya meraih 8.411.738 suara. Sedangkan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno unggul 10.894.120 suara. Asumsi jumlah perolehan suara kedua Paslon itu minus suara PBB 221.951 suara.
Dari jejak digital hasil Pemilu 2014 di Jawa Timur, terdapat 30.447.008 DPT (Daftar Pemilih Tetap) dengan suara sah mencapai 19.527.809 pemilih. Sisanya golput atau suara tidak sah.
Sementara angka kemenangan Saiful-Puti (10.894.120 suara) itu didapat dari perolehan suara Parpol pengusung, yaitu PKB (20): 3.730.357 suara, PDIP (19): 3.695.393 suara, Gerindra (13): 2.475.730 suara, dan PKS (6): 992.640 suara.
Sedang rincian total suara Khofifah-Emil berasal dari Partai Demokrat (13): 2.354.205 suara, Golkar (11): 1.826.575 suara, PAN (7): 1.211.194 suara, PPP (5): 1.208.275 suara, NasDem (4): 975.707 suara, Hanura (2): 730.765) suara, dan PKPI (non-kursi): 105.017 suara.
Hasil Pemilu 2014 tidak bisa memprediksi hasil Pilgub. Menurut Surochim, antara Pemilu Legislatif (Pileg) dengan Pilkada langsung itu tidak sama.
"Pendapat saya, saya rasa tidak relevan. Situasi terus berubah, dan Pileg berbeda dengan Pilkada langsung," tegasnya.
Apalagi jumlah DPT 2018 juga mengalami perubahan. DPT yang ditetapkan KPU pada Jumat (20/4) sore lalu, mengalami penurunan. DPT 2018 mencapai 30.155.719 pemilih, terdiri 15.315.352 pemilih perempuan dan 14.840.367 pemilih laki-laki.
"Apalagi sering berbeda dan tidak selalu linier antara pilihan dalam Pileg dengan Pilkada langsung. Situasi amat dinamis," ucapnya.
Menurut Surochim, semua hal bisa terjadi dalam perang perebutan tahta gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang akan dihelat 27 Juni 2018.
"Dan Pilkada Jatim akan semakin sulit bagi kedua kandidat," ucapnya.
Baca juga:
Cerita Pakde Karwo dukung Gus Ipul hingga tak jadi jurkam Khofifah
PDIP Surabaya 'door to door' kenalkan program Gus Ipul-Puti ke masyarakat
Tak ingin dicurangi, Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti siapkan saksi kawal 67.644 TPS
Saat Gus Ipul cari 'suara' sampai kehilangan suara
Cerita Puti Guntur beri kado ulang tahun untuk sopirnya
Puti, Ashanty, Anang Hermanysah dan Aurel satu panggung serukan pilih nomor dua
Gus Ipul sampaikan duka atas kecelakaan rombongan Muslimat di Magetan