PKS klaim punya caleg yang mempunyai daya tarik bagus
PKS klaim punya caleg yang mempunyai daya tarik bagus. Saat ini sudah ada beberapa lembaga survei yang memberikan enam persen terhadap PKS pada Pemilu 2019 mendatang. Salah satu lembaga survei yang ia maksud itu yakni seperti Indobarometer.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengklaim para kadernya yang ikut dalam Pemilu mempunyai daya tarik yang sangat bagus. Oleh karena itu, ia ingin agar kadernya menjaga hal tersebut.
"Ternyata calon-calon PKS dari Pemilu ke Pemilu memiliki daya magnet luar biasa dan itu antum semua yang hadir. Karena itu saya minta jaga performa antum semuanya. Sehingga antum bisa menjadi magnet daya tarik bagi pemilih-pemilih yang mungkin alergi dengan partainya tetapi suka dengan antum semuanya. Syukur kalau mereka suka antum dan PKS," kata Sohibul dalam acara Konsolidasi Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
Selain itu, ia mengungkapkan, selama pemilu pada tahun 2004, 2009 dan 2014 PKS selalu mendapatkan hasil survei di bawah tiga persen.
"Tetapi Alhamdulillah dari 3 pemilu tersebut, PKS ternyata meraih suara rata-rata 7 persen atau 6,7 sampai dengan 8,5 persen. Bahkan di 2009 kita pernah secara kursi itu 10 persen parlemen," ungkapnya.
Menurutnya, hal itu selalu dilakukan oleh beberapa lembaga survei karena hanya menanyakan pilihan terhadap partai politiknya saja dan bukan pada calonnya.
"Sementara begitu Pemilu, pemilih dihadapkan pada parpol sekaligus nama calon anggota legislatif. Maka mereka yang mungkin enggak suka PKS, tetapi ada kerabat saudara temannya di situ, makanya memilih nama itu. Makanya hasil survei hanya mencerminkan pilihan pada partai belum mencerminkan Caleg DPR RI," ujarnya.
"Kita sudah menganalisa memang di setiap pemilu ternyata yang mencoblos gambar PKS itu rata-rata 1/3 saja dari perolehan partai di dapil. Jadi kalau dapil A PKS dapat 120 ribu, yang nyoblos hanya 40 ribu orang. Yang nyoblos calon yang jumlahnya 10, dijumlahkan itu 80 ribu orang. Perolehan survei hanya mencerminkan 1/3 dari bayangan hasil pemilu sesungguhnya," sambungnya.
Namun, saat ini sudah ada beberapa lembaga survei yang memberikan enam persen terhadap PKS pada Pemilu 2019 mendatang. Salah satu lembaga survei yang ia maksud itu yakni seperti Indobarometer.
"Sementara itu hasil-hasil survei lembaga-lembaga survei mainstream hari ini tidak ada satupun lembaga yang memberikan angka di bawah 3 persen pada PKS hari ini. Semua di atas 3 persen dominan di atas 4 persen. Bahkan ada lembaga yang sudah berikan 6 persen pada PKS, di antaranya Indo barometer di 2013 menjelang 2014. Hah kasih angka pd kita 2,2 persen, hari ini indobarometer sudah berikan angka 6 persen," jelasnya.
"Kalau rumus tadi berlaku bahwa hasil pemilu selalu lebih besar dari hasil survei dan kalau rumusnya hanya 2 x lipat, di rata-ratakan PKS hasil survei 4,5 persen, dua kali lipat berarti 9 persen kita dapatkan. Kalau Allah beri 3x lipat, maka insya Allah angka yang kita cita-citakan 12 persen bisa kita capai dengan izin Allah," sambungnya.
Dengan adanya hal itu, ia ingin agar para kadernya itu tak mudah terprovokasi dengan hasil lembaga survei. Karena pada pemilu saat ini hanya ada satu lembaga survei yang memberi PKS hanya 3,2 persen saja.
"Ini fakta empirik yang harus kita baca. Jangan terprovokasi mereka yang bandingkan hasil pemilu 2014 dengan hari ini, enggak apple to apple. Hasil survei hari ini hanya valid dibandingkan dengan hasil survei menjelang 2014. Di 2014, tertinggi yang beri pada kita hanya 3,1 persen itu 1 lembaga. Hari ini justru yang memberi angka 3,2 hanya 1 lembaga dan selebihnya 4 persen. Jadi ini cara bandingkan yang benar," tuturnya.
Baca juga:
Presiden PKS mengaku banyak provokasi agar kadernya nangis bombay
Presiden PKS persilakan kadernya lakukan kampanye negatif
Konsolidasi nasional, PKS ingin naik kelas jadi partai papan atas
Terjun ke politik, artis Kirana Larasati ingin regenerasi politisi tua
KPU persilakan OSO ajukan gugatan ke PTUN
Gaya kampanye contek Trump, Prabowo diingatkan soal retorika anti asing