Polemik tips dari Jokowi dinilai tak kerek elektabilitas PSI
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat reaksi beragam. Khususnya soal pengakuan Ketua Umum PSI Grace Natalie mendapat tips dari Jokowi untuk Pemilu 2019 nanti.
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat reaksi beragam. Khususnya soal pengakuan Ketua Umum PSI Grace Natalie mendapat tips dari Jokowi untuk Pemilu 2019 nanti.
Direktur Strategi Indo Survey & Strategy Karyono Wibowo menilai meski ramai diperbincangkan tidak akan berdampak signifikan terhadap elektabilitas PSI. "Menaikkan elektabilitas PSI saya rasa enggak juga," katanya di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (4/3).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi diajak berfoto bersama? Jokowi bersama Menhan, Panglima TNI, dan tiga kepala staf kemudian kompak berfoto bersama menggunakan jaket bomber berwarna biru tua.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
"Kalau menaikkan popularitas that's right oke ya karena menjadi perbincangan orang banyak ya tentu itu akan semakin banyak orang mengenal mengetahui PSI."
Menurut dia, walau PSI sudah mendeklarasikan mendukung Jokowi untuk maju kembali di Pilpres 2019, tidak serta merta meningkatkan elektabilitas PSI. Karena kata dia, untuk menaikkan elektabilitas itu banyak sekali instrumen yang harus dilakukan.
"Tapi sekali lagi menurut saya tidak mudah untuk menaikkan elektabilitas secara signifikan apalagi dengan waktu yang singkat," ujarnya.
Sebagai partai baru, menurutnya, PSI akan sulit bersaing dengan partai-partai yang sudah lebih dahulu terjun di dunia politik. Hal ini, kata dia, karena PSI tidak ada tokoh kuat di dalamnya. Menurutnya, karakteristik masyarakat Indonesia masih terpengaruh oleh tokoh yang akan dipilihnya.
"Kalau partai politik tidak memiliki tokoh kuat di Indonesia, itu masih sangat berlaku hari ini patron-klien masih sangat berlaku sekali," ungkap dia.
Dia mencontohkan PKB misalnya identik dengan tokoh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kemudian PDI-P identik dengan Bung Karno, sedangkan Golkar yang selalu dihubungkan dengan Soeharto. Dan ini akan berlanjut di pemilu 2019.
"Jualan tokoh-tokoh juga dulu ya itu kultur masyarakat Indonesia. Nah kalau PSI tidak membangun organisasinya dengan melibatkan tokoh-tokoh besar ya agak sulit. Lambat gitu lho, bisa, tapi agak sulit jadi gradual (bertahap)," pungkasnya.
Baca juga:
Fahri Hamzah kritik pertemuan Jokowi-PSI di Istana bahas Pemilu
Fadli Zon akan polisikan Sekjen PSI karena cuitan 'tukang buat hoax'
Parpol yang kritik pertemuan Jokowi-PSI dinilai tengah resah
ACTA mau laporkan pertemuan Jokowi-PSI ke ORI, Misbakhun sebut salah alamat
ACTA akan laporkan pertemuan Jokowi-PSI di Istana ke Ombudsman