Polisi sebut partai lokal Aceh masih bersaing gunakan kekerasan
Jelang pemilu, di Aceh sudah terjadi dua kali kasus kekerasan bermuatan politis.
Dua kali penembakan bermuatan politis di Aceh menjadi sorotan utama untuk Polri. Terlebih mendekati pemilu, Polri makin mewaspadai persaingan dua partai lokal yang paling berkuasa di Aceh.
"Partai Aceh dan Partai Nasional Aceh sering bersaing dengan kekerasan. Ini yang harus dihindari," terang Karo Penmas Polri Brigjen pol Boy Rafli Amar di Humas Polri, Jakarta, Senin (3/3).
Menurut Boy, agar kejadian serupa tidak terulang Polri akan mengajak masyarakat aktif menyuarakan perdamaian, khususnya di daerah Aceh.
"Ini tantangan kita bagaimana mendewasakan masyarakat dalam melaksanakan pemilu harus dihindari cara kekerasan," ujarnya.
Seperti diketahui mendekati pemilu, berbagai penembakan misterius terjadi di wilayah Aceh. Penembakan pertama menimpa posko kemenangan caleg partai Nasdem di Aceh Timur. Dua orang dianiaya oleh orang tak dikenal setelah menembaki posko tersebut pada dini hari (16/2).
Terakhir penembakan terjadi kemarin malam menimpa Faisal, caleg Partai Nasional Aceh. Caleg tersebut ditembaki saat melintas di dari Aceh Barat ke aceh Utara.