Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran
Dia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.
Adanya orang orde baru yang masuk ke lingkaran Jokowi
Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran
Politikus PDIP Aria Bima menyinggung soal adanya toxic relationship, di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin.
Dia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.
"Toxic relationship, keterpengaruhan orang di sekitar Pak Jokowi yang mana ada kecenderungan toxic relationship ini juga mulai masuk orang orde baru misalnya ada Pak Prabowo yang menginginkan Mas Gibran untuk menjadi wakilnya,"
kata Aria Bima, saat ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (30/10).
Terlebih, kata Aria Bima, proses Gibran menjadi cawapres Prabowo dipersepsikan publik memanfaatkan instrumen negara.
Yang mana, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia minimal capres-cawapres dinilai menabrak konstitusi.
"Saya sampai enggak sampai hati ya sebagai teman baik itu keluarga Ibu Irian, Mas Wali Gibran, Pak Jokowi menjadi seolah-olah menggunakan instrumen keinginan untuk sekedar menggolkan Mas Gibran selaku putranya untuk menjadi seorang cawapres dengan otak-atik mengintervensi dalam tanda petik kewenangan-kewenangan di MK yang kebetulan adalah om nya Mas Gibran,"
kata Aria Bima.
Padahal, menurut Aria Bima, sosok Jokowi merupakan pemimpin yang baik. Namun, persepsi publik memburuk lantaran ada sosok capres yang memaksakan untuk berdampingan dengan Gibran di pilpres 2024.
"Saya melihat Pak Jokowi bukan tipe seperti itu, mungkin karena keterpengaruhan orang disekitarnya atau pengaruh dilingkarannya ini yang saya sebut Pak Jokowi kena pengaruh toxic relationship," ujar dia.
"Tiba-tiba gedabrus langsung mau jadi wapres terus sekarang jadi olok-olokan. Loh saya enggak rela sebenarnya, kenapa? sampao hal yang demikian hanya gara-gara ada seorang kandidat capres yang menginginkan dia menjadi seorang wakil. Ini yang saya sebut toxic relationship. Itu loh ya,"
imbuh Aria Bima.