Politikus PDIP sebut Rini & Andi Widjajanto berpeluang di-reshuffle
Apa yang membuat politikus menyebut keduanya layak di-reshuffle?
Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyebut ada kemungkinan besar Menteri BUMN Rini Soemarno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang akan diutamakan oleh Presiden Joko Widodo ditendang dari Kabinet Kerja. Menurut dia, keduanya memang dikenal memiliki kinerja yang buruk selama menjabat.
"Denger-denger info ya. Cuma sliweran belum terkonfirmasi. Memang Rini dan Andi dianggap kinerjanya buruk dan kemudian tidak menopang program nawa cita Presiden," kata Masinton saat dihubungi, Jumat (26/6).
Walaupun belum secara pasti keduanya yang akan direshuffle, namun Masinton memiliki alasan yang kuat kenapa keduanya memang pantas didepak. Salah satunya, Rini Soemarno, kata dia, tidak becus dalam mengelola BUMN lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) yang menyebabkan Pertamina mengalami kerugian.
"PMN disuntikkan ke BUMN itu tidak serta mampu mengangkat BUMN jadi bagus. Seperti Pertamina mengalami kerugian, ada conflict of interest. Hal-hal seperti ini yang menurut kita memang layak diganti," tuturnya.
Untuk Andi, kata dia, lebih parah tak becus sebagai menteri. Bahkan, ia menilai beberapa kali hal yang dilakukan oleh Andi Widjajanto selama ini justru membuat Presiden celaka. Ia mencontohkan Peraturan Presiden tentang kenaikan tunjangan mobil pejabat yang saat itu menjadi polemik.
"Itu karena ketidakjeliannya. Satu lagi, Pidato Presiden di Konferensi Asia Afrika, pidato Jokowi itu dia yang buat, tapi itu nggak perlu dipublish, gak perlu dideclare. Pidato itu adalah buah pikiran Presiden," ucapnya.
Atas hal ini pula, Anggota Komisi III DPR ini menyebut dua sosok tersebut itu tidak tahu terima kasih karena sudah dipilih menjadi menteri. Apalagi, keduanya malah lebih memikirkan kepentingan pribadi ketimbang mensukseskan nawacita Presiden.
"Umpama perilaku Andi dan Rini setelah diangkat jadi menteri dan kemudian meninggalkan dan menjauh, ya itu urusan mereka karena nggak tahu terima kasih. Karena mereka memiliki agenda sndiri tidak mensukseskan nawa cita," tukasnya.
Baca juga:
Menteri Yasonna Laoly soal reshuffle: Mainkan
Jokowi panggil Muhaimin Iskandar ke Istana, bahas reshuffle?
Pramono Anung bantah PDIP minta jatah lima menteri
Politisi Golkar: Ekonomi lemah bisa timbul masalah sosial & kriminal
JK: Dikritik boleh asal jangan diganggu
Sekjen PKB: Hak PDIP minta jatah lima menteri
Menpora pasrah jika terkena imbas reshuffle
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.