Politisi Gerindra: Elektabilitas Prabowo turun karena menahan diri mengkritik
Politisi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad melihat, elektabilitas Prabowo turun lantaran saat ini cenderung menahan diri mengkritik pemerintah. Menurutnya, Prabowo menahan diri untuk tidak terlalu banyak mengomentari jajaran pemerintahan ini untuk memberi kesempatan.
Beberapa lembaga survei melansir elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turun dan jauh di bawah Joko Widodo dalam peta pertarungan Pilpres 2019. Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melansir, pada September 2017 dukungan untuk Joko Widodo mencapai 38,9 persen sedangkan Prabowo 12 persen. Lembaga Indikator merilis hasil survei jika simulasi head to head seperti Pilpres 2014. Jokowi mendapatkan 58,9 persen suara responden. Sementara Prabowo mendapatkan 31,3 persen.
Politisi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad melihat, elektabilitas Prabowo turun lantaran saat ini cenderung menahan diri mengkritik pemerintah.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
"Prabowo menahan diri untuk tidak terlalu banyak mengomentari jajaran pemerintahan ini untuk memberi kesempatan. Apa yang dilakukan Prabowo bukan tak berdampak, terbukti survei kemarin turun 12 persen karena diam saja," kata Dasco dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi III dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/10).
Dia menuturkan, Prabowo cenderung diam dan tidak mau mengomentari pemerintah. Namun para kadernya merasa kecewa karena pemerintah justru sering melontarkan tuduhan-tuduhan secara tidak langsung pada mantan Danjen Kopasus tersebut.
Semisal dalam kasus ujaran kebencian dengan tersangka Asma Dewi. Ada yang mengaitkan ujaran kebencian yang dilakukan Asma bermuatan politis terkait Pilpres 2019. Dia ditanya afiliasinya dengan Partai besutan Prabowo Subianto.
"Dalam kasus Asma Dewi kami mendapat info bahwa pada saat ditangkap beliau ditanya apakah anggota Gerindra kemudian ditanya juga apakah beliau menerima dana dari yayasan Pak Hasim Djojohadikusumo," ungkapnya.
Dia menyayangkan adanya tuduhan-tuduhan dari para penyidik Polri terhadap partai berlambang burung Garuda tersebut. Terutama dalam dugaan Asma terlibat dalam kepentingan Pilpres 2019.
"Penyidikan sampaikan ke media soal Asma Dewi yang jadi anggota WA (Whatsapp) grup gerakan merah putih, lalu menyatakan tak menutup kemungkinan tersangka memiliki peran penting dari rentetan kebencian yang dipersiapkan untuk Pilpres 2019. Hal ini kami sayangkan karena anggota Polri memberi umpan media berspekulasi dan menuduh tanpa dasar sama sekali," ucapnya.
Baca juga:
Gerindra manfaatkan kondisi ekonomi masa Jokowi sebagai senjata di 2019
Survei Indikator: PDIP 23,6 persen, Golkar 12 persen dan Gerindra 10,3 persen
Prabowo lebih pengalaman, Gerindra tak tertarik usung Gatot di 2019
Gerindra yakin Prabowo menang Pilpres 2019
Prabowo akan antar berkas pendaftaran Gerindra ke KPU
Soal survei SMRC, Fadli Zon bilang harapan rakyat ke Prabowo masih tinggi