Poros Partai Islam Dinilai Sulit Terbentuk Karena Tak Ada Kepemimpinan Kuat
Menurutnya untuk membentuk poros Islam ini perlu menemukan tokoh dengan kepemimpinan politik kuat dari kalangan Islam.
Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra menilai ada beberapa masalah pembentukan poros partai Islam. Salah satunya adalah tidak adanya tokoh dengan kepemimpinan kuat di kalangan partai-partai Islam.
"Tidak ada kepemimpinan kuat di kalangan kaum santri katakanlah kepemimpinan politik yang bisa diterima dan diusung partai-partai Islam dan partai berbasis santri," ujar Azyumardi dalam diskusi Moya Institute bertajuk Prospek Islam dalam Kontestasi 2024 secara daring, Jumat (7/5).
-
Bagaimana Koalisi dibentuk dalam sistem multipartai di Indonesia? Di negara demokrasi yang menganut multi-partai seperti di Indonesia, koalisi biasanya dilakukan oleh beberapa partai yang menjadi peserta pemilu legislatif. Sehingga, apa itu koalisi adalah gabungan antara beberapa partai peserta pemilu legislatif untuk mencapai tujuan tertentu.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Apa itu koalisi dalam konteks politik? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen. Sementara, Andrew Heywood berpendapat koalisi adalah penggabungan sekelompok partai politik yang berkompetisi, secara bersama-sama memiliki persepsi tentang kepentingan, atau dalam menghadapi ancaman serta dalam penggalangan energi kolektif.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
Menurutnya untuk membentuk poros Islam ini perlu menemukan tokoh dengan kepemimpinan politik kuat dari kalangan Islam.
Saat ini, paling dianggap mendekati adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Mendikbud ini juga punya modal elektabilitas yang kuat.
"Jadi harus ditemukan juga, kalau gak ada calon, mungkin calonnya dalam survei merepresntasikan santri itu Anies Baswedan," katanya.
Namun, yang menjadi persoalan apakah partai-partai Islam ini semuanya sependapat untuk mengusung Anies sebagai calon presiden. Apalagi terhalang ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
Apakah Anies bisa diterima PPP dan lain-lain enggak?. Dan syukur-syukur kalau PT turun mungkin bisa partai Islam mengusung kalau tetap 20 persen bagaimana itu. Ini kan jadi susah," ucapnya.
Baca juga:
Anis Matta: Ide Poros Islam Hanya Memperdalam Pembelahan di Masyarakat
Sambangi PKB, PKS Sebut Punya Kesamaan Menyebarluaskan Islam Moderat
Partai Islam Dilanda Krisis Kemenangan
Timbul Tenggelam Partai Islam
Pakar LIPI Sebut Koalisi Partai Islam Bisa Ubah Konstruksi Politik