Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi
Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.
Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi
Bagi sebagian orang tentu sudah tidak asing dengan istilah koalisi dan oposisi.
Terlebih baru-baru ini masyarakat Indonesia tengah menyelenggarakan Pemilu pada 14 Februari lalu. Istilah-istilah politik pun kian bermunculan seiring dengan berjalannya Pemilu. Di antaranya adalah koalisi dan oposisi.
Bahkan kedua istilah tersebut belakangan sering muncul di berbagai media.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Apa itu koalisi secara sederhana? Koalisi merupakan kata yang cukup sering muncul di berbagai media belakangan ini.Sebenanrnya, apa itu koalisi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian koalisi adalah kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh kelebihan suara dalam parlemen.
-
Siapa yang terlibat dalam koalisi? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
-
Mengapa oposisi dianggap penting dalam sistem demokrasi? Oposisi juga dianggap penting untuk memperbaiki kesalahan dan mendukung kebijakan yang benar, seperti yang diungkapkan oleh Eep Saifullah Fatah.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa saja yang memberikan pandangan tentang peran oposisi? Beberapa ahli politik juga memberikan pandangannya mengenai oposisi, seperti Robert A. Dahl yang menyatakan bahwa oposisi adalah pilar dalam sistem pemerintahan demokratis, dan Ian Shapiro yang melihat eksistensi oposisi sebagai konsekuensi dari partisipasi masyarakat dalam pemerintahan.
Sebenarnya, istilah koalisi sendiri bukan hanya digunakan dalam bidang politik saja. Koalisi juga sering digunakan dalam bidang Hubungan Internasional maupun bidang ekonomi.
Meski begitu, masih ada masyarakat yang belum memahami lebih jelas mengenai koalisi dan oposisi khususnya pada Partai Politik. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa lebih mudah memahaminya melalui contoh koalisi dan oposisi.
Lantas bagaimana contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (23/2), simak ulasan informasinya berikut ini.
Koalisi
Sebelum mengetahui contoh koalisi, ada baiknya kalian mengerti apa itu koalisi terlebih dahulu.
Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
Sementara, Andrew Heywood berpendapat koalisi adalah penggabungan sekelompok partai politik yang berkompetisi, secara bersama-sama memiliki persepsi tentang kepentingan, atau dalam menghadapi ancaman serta dalam penggalangan energi kolektif.
Lebih lanjut menurut Shively, apa itu koalisi dapat didefinisikan sebagai gabungan antara beberapa kelompok untuk mengendalikan dan menghimpun kekuasaan, sehingga kepentingan pihak-pihak yang berkaitan tersebut dapat terakomodasi.
Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
Di negara demokrasi yang menganut multi-partai seperti di Indonesia, koalisi biasanya dilakukan oleh beberapa partai yang menjadi peserta pemilu legislatif.
Sehingga, apa itu koalisi adalah gabungan antara beberapa partai peserta pemilu legislatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Selain itu, koalisi juga dapat dipahami sebagai bentuk kerja sama secara formal di antara dua partai politik atau lebih, demi menjamin kekuasaan pemerintah dengan memberikan suara mayoritas di parlemen.
Contoh Koalisi
Setelah mengetahui apa itu koalisi, saatnya membahas contoh koalisi itu sendiri. Mengetahui contoh koalisi ini mampu membantu masyarakat lebih mengerti lagi mengenai koalisi.
Adapun beberapa contoh koalisi yang bisa membantu pemahaman kalian:
1. Invasi Amerika Serikat ke Irak
Invasi Amerika Serikat ke Irak dilakukan bersama dengan negara koalisi, seperti Inggris. Tujuan invasi ini untuk menggulingkan kekuasaan dari Saddam Husein dan menguasai sumber minyak bumi di Irak.
2. Organisasi pecinta alam
Koalisi organisasi para pecinta alam yang bekerja sama melaksanakan reboisasi hutan gundul.
3. Koalisi negara
Koalisi negara adalah contoh koalisi yang terbentuk ketika sejumlah negara sepakat untuk bekerja sama demi tujuan bersama.
Contohnya, NATO (North Atlantic Treaty Organization) yang merupakan koalisi militer dari negara-negara Eropa dan Amerika Utara.
4. Koalisi buruh
Koalisi buruh adalah aliansi yang terbentuk antara serikat-serikat buruh dari berbagai bidang.
Tujuan dibentuknya koalisi ini untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan para pekerja.
Contohnya, koalisi para buruh yang menuntut kenaikan upah.
Oposisi
Oposisi sendiri adalah lawan kata dari koalisi dalam politik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah oposisi merupakan partai penentang di dewan perwakilan dan sebagainya yang menentang dan mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa.
Oposisi merupakan partai yang mempunyai kebijakan ataupun pendirian yang bertentangan dengan garis kebijakan kelompok yang menjalankan pemerintahan. Di mana fungsi oposisi adalah melakukan kegiatan pengawasan atau kekuasaan politik yang dapat keliru dan dapat benar.
Tidak heran apabila istilah oposisi sering kali diartikan sebagai golongan yang berseberangan dengan pemerintah.
Akan tetapi, sebenarnya oposisi berfungsi untuk melakukan kritik dan kontrol atas sikap, pandangan maupun kebijakan berdasarkan perspektif ideologis.
Dalam wacana politik, oposisi ditinjau dari dua aspek meliputi aspek kultural dan aspek struktural. Pada aspek kultural, lebih menekankan bahwa oposisi telah menjadi sebuah kebutuhan mutlak dalam membangun bangsa ke depan yang lebih baik.
Sementara itu pada aspek struktural, oposisi bertugas untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang berkuasa. Akan tetapi mengkritisi dengan tidak banyak memproduksi aksi positif, cukup dengan menolak tegas secara moral kebijakan tersebut untuk kemudian menunggu perkembangan yang akan berlaku.