PPP kubu Romi serang balik Djan Faridz soal Pilgub DKI Jakarta
PPP Muhammad Romahurmuziy membalas sindiran dilontarkan Djan Faridz terkait hasil Pilgub DKI Jakarta 2017. Menurut Romi, sapaan akrabnya, tak ada korelasi antara dukungan partai politik dengan perolehan suara kandidat dalam pemilu.
Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy membalas sindiran dilontarkan Djan Faridz terkait hasil Pilgub DKI Jakarta 2017. Menurut Romi, sapaan akrabnya, tak ada korelasi antara dukungan partai politik dengan perolehan suara kandidat dalam pemilu.
Romi berdalih, perolehan suara dalam Pilkada bergantung pada aktor atau tokoh didukung. "Pilkada itu tidak tergantung kepada siapa partai yang mengusung, tapi tergantung pada figur yang diusung. Sehingga tidak tepat membandingkan antara usungan partai politik di satu pilkada dengan perolehan suara," kata Romi di Komplek DPR RI, Jakarta, Kamis (2/3).
Romi mencontohkan Pilgub DKI Jakarta 2012 ketika dimenangkan pasangan pasangan Jokowi-Ahok. Padahal pesaingnya Fauzi Bowo-Narchrowi Ramli diusung delapan partai politik.
"Jadi tidak ada hubungan antara parpol pengusung dengan suara vigur yang diusung," ucapnya.
Meski begitu, Romi menegaskan, sangat menghargai bila ada ajakan koalisi dengan partai pengusung Ahok-Djarot. Sebab di beberapa wilayah Pilkada Serentak lainnya memang ada koalisi serupa.
"Kita di beberapa pilkada kita berkoalisi dengan PDIP tapi dibeberapa tempat kami tidak berkoalisi dengan koalisi nasional," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa Pilkada DKI Jakarta berbeda dengan Pilpres. Sehingga koalisi antara PPP dengan PDIP akan diselesaikan di tingkat daerah bukan tingkat nasional.
"Nah saya selalu tegaskan, DKI adalah urusan pilkada bukan pilpres dan tidak selalu apa yang menjadi koalisi di tingkat nasional selalu dipraktikan di tingkat daerah. Itu prinsip semua partai," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya,saling serang antara PPP kubu Romi dan Djan Faridz terus berlanjut. Di Pilgub DKI Jakarta 2017 misalnya. Kubu Romi memilih mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni. Sementara Djan, memilih mendukung incumbent Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Agus-Sylvi tak berhasil lolos ke putaran kedua, sementara Ahok-Djarot sukses maju ke putaran akhir Pilgub DKI melawan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Momen kekalahan Agus rupanya dimanfaatkan oleh Djan untuk menyerang kubu Romi.
Djan meyakini, PPP kubunya berperan banyak dalam meloloskan Ahok-Djarot ke putaran kedua. Berbeda dengan kubu Romi, yang menurutnya tidak memiliki basis massa yang jelas, hanya modal dukungan saja.
"Mohon maaf, tapi di sebelah itu tak ada orang ataupun massa. Saya gandeng itu pasti, tapi manfaatnya tak ada," kata Djan.
-
Bagaimana PPP memutuskan untuk mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Siapa yang bertugas sebagai PPDP dalam pemilu? Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau PPDP Pemilu adalah lembaga yang berperan penting dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
-
Bagaimana Muhammad Rizky Pratama bisa menjadi polisi? Doa sang Ibu menjadi kunci dalam menggapai keberhasilan dan kesuksesannya tersebut. Bagaimana tidak, diungkapkan bahwa pemuda ini lulus masuk Polisi murni 100 persen.
-
Kapan biasanya polip rahim muncul? Biasanya, polip ini akan muncul pada wanita yang menuju menopause. Tetapi bisa juga ditemukan pada wanita yang berusia muda.
-
Apa sebenarnya polip rahim itu? Polip rahim adalah polip yang tumbuh dan menempel pada dinding dalam rahim dan bisa meluas hingga ke rongga rahim.
Baca juga:
Jelang putaran ke-2, partai pendukung Ahok-Djarot rapatkan barisan
PPP sebut cuti kampanye wajib buat Ahok-Djarot, bukan pilihan
Djan Faridz sebut PPP kubu Romi tak punya massa, buktinya Agus kalah
Saat Djan Faridz sepelekan PPP Romi karena AHY kalah Pilgub DKI
PPP sudah bertemu Gerindra & PDIP, tapi belum bersikap di Pilgub DKI