Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo
Panel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Panel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo
"Saya berharap PDIP kalau mau jadi oposisi jadilah oposisi yang tangguh jangan oposisi setengah hati. Oposisi yang peragu, apa maksudnya itu? Gitu loh opisisi yang setengah hati itu," kata Panel, saat diwawancarai di Kantor DPP Projo, Jakarta, Jumat (31/5).
Dia menduga, tidak tegasnya PDIP atas sikap politik lantaran partai berlambang kepala banteng itu tengah bermain strategi untuk menaikan harga tawar.
- VIDEO: Jawaban Tegas Jokowi Isu PDIP Bergabung Dukung Pemerintahan Prabowo Gibran
- Pramono Maju Cagub Jakarta, Jokowi: Langsung Izin ke Saya dan Pasti Sudah Ada Kalkulasi Politiknya
- Ini Jawaban Jokowi soal Masuk Dewan Pertimbangan Agung Usai Jabat Presiden RI 2 Periode
- Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Sehingga, partai di bawah kepemimpinan Megawati itu tidak tegas menentukan sikap politik di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Oleh sebab itu, dua meminta agar PDIP secara tegas menyatakan sikap apakah ingin bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran atau berada di luar pemerintahan.
"Jadi oposisi yang tangguh gitu loh, biasanya dia akan dapat bonus yang besar dari rakyat dari elektoral berikutnya, tapi kalau oposisinya enggak tangguh?" imbuh Panel.
Di sisi lain, Panel menduga, PDIP tengah berupaya memisahkan Presiden Jokowi dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hal itu terlihat, dari pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat rapat kerja nasional (Rakernas) ke-V PDIP.
Dia menyebut, PDIP tengah memainkan taktik bambu.
"Sama kayak kemarin kan, kritiknya semua ke Pak Jokowi itu. Iya kan? Kalau dalam bahasa saya dalam Rakernas ke-V kemarin kan, PDIP memainkan taktik belah bambu gitu. Ada upayalah, kita menduga ada upaya, Untuk memisahkan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo," kata Panel.
Kendati demikian, Panel menilai, upaya tersebut akan gagal dilakukan oleh PDIP. Sebab, antara Presiden Jokowi dengan Prabowo hubungannya sangat baik dan tak terpisahkan.
"Tapi ya kami juga berkeyakinan upaya itu akan gagal. Karena Pak Jokowi sama Pak Prabowo pasti solid bonding tidak terpisah," tegas dia.
Selain itu, menurut Panel, pidato Megawati Soekarnoputri saat Rakernas ke-V ditujukan untuk menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"80 Menit (pidato Megawati) kita perhatikan ya kita melihat itu secara spesifik serangan hanya ditujukan kepada Pak Jokowi serangan secara spesifik ditujukan kepada Pak Jokowi," imbuh dia.
Dalam pidatonya, Megawati menyinggung kecurangan pada Pilpres 2024 yang dinilai sangat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
Bahkan, menyebutkan jika Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan lembaga yang dibuat oleh dirinya tidak dipergunakan dengan baik oleh penguasa.