Publik dinilai banyak terima informasi semu tentang PDIP
Menurut Haryadi, kerap kali informasi tentang partai itu lebih mencerminkan realitas media daripada realitas faktual.
Menjelang Kongres IV PDI Perjuangan 8-12 April mendatang, setidaknya sudah ada dua ekspos hasil survei persepsi publik yang dinilai menunjukkan ambivalensi sikap publik terhadap Megawati Soekarnoputri. Satu sisi publik mengakui keberhasilan Megawati memimpin PDI Perjuangan. Namun di sisi lain, sebagian besar publik tak menginginkan Megawati memimpin kembali PDI Perjuangan.
"Dalam survei-survei itu memang tak ditanyakan kepada publik bagaimana reaksinya jika internal PDI Perjuangan ternyata masih membutuhkan Megawati sebagai pemimpin partainya? Di sinilah tampak ada pengetahuan dan kebutuhan yang tak nyambung antara publik di luar partai dengan kader dan simpatisan PDI-Perjuangan. Sebagian besar publik di luar partai lebih banyak menerima informasi semu via media," kata Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair), Haryadi saat dihubungi, Jakarta, Senin (23/3).
Menurut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik itu, kerap kali informasi tentang partai itu lebih mencerminkan realitas media daripada realitas faktual partai sehingga wajar kalau kemudian sebagian besar publik punya persepsinya sendiri berdasar informasi media.
Sementara kader dan simpatisan PDI Perjuangan, jelas dia, mempunyai pengalaman dan pengetahuan autentik tentang dinamika partainya. Berdasar dinamika partai ini, para kader dan simpatisan PDI Perjuangan meyakini kepemimpinan Megawati masih diperlukan untuk memungkasi konsolidasi partai, dan sekaligus menjaga kinerja Presiden Jokowi sebagai petugas partai.
"Jadi, keberadaan kepemimpinan Megawati bagi PDI Perjuangan merupakan keharusan untuk persiapan transisi kepemimpinan partai 5 tahun ke depan. Saya kira Megawati ingin memastikan konsolidasi, pondasi ideologi, dan regenerasi kepemimpinan partai sebesar PDI Perjuangan tak boleh serampangan," jelasnya.
Menurut Haryadi, titik paling krusial bagi survival dan masa depan partai adalah pada pemungkasan konsolidasi partai era transisi kepemimpinan. Untuk kebutuhan itu, Megawati memang masih harus memimpin PDI Perjuangan.
"Supaya regenerasi kepemimpinan partai sebesar PDI Perjuangan tak boleh serampangan," tutupnya.
Baca juga:
Hasto nilai survei Poltracking agenda politik de-Soekarnoisasi
PDIP: Survei Poltracking tak fair dan profesional
Survei Poltracking, Megawati tak dikehendaki kembali pimpin PDIP
Megawati dinilai sukses lakukan regenerasi di internal PDIP
Koster sebut Kongres IV PDIP tidak bakal usik posisi Megawati
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari acara deklarasi yang diinisiasi KPID DKI Jakarta? Acara bertemakan “Perempuan peduli penyiaran digital” ini digelar di Gedung Graha Mental Spiritual Jakarta Pusat pada 5 Desember 2023.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.