Raker di DPR, Menhan Prabowo Jelaskan Rencana Pembelian Alutsista TNI Rp1.750 T
Prabowo mengatakan, akan menjelaskan pembelian alutsista senilai Rp1.700 triliun kepada DPR. Kepada wartawan, Prabowo masih menolak menjelaskan mekanisme pendanaannya.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Rabu (2/6). Salah yang dibahas adalah rancangan Peraturan Presiden tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Prabowo mengatakan akan menyampaikan secara gamblang bagaimana rencana pembelian alutsista TNI ke depannya.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"Ya kita akan paparkan rencana ke depan tentunya akan ada tanya jawab ya kita akan berusaha menjelaskan segamblang gambalnya," ujar Prabowo di DPR, Rabu (2/6).
Prabowo mengatakan, akan menjelaskan pembelian alutsista senilai Rp1.700 triliun kepada DPR. Kepada wartawan, Prabowo masih menolak menjelaskan mekanisme pendanaannya.
"Nanti DPR tanya saya dong, bukan kamu," ucapnya.
Kementerian Pertahanan berencana membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dengan meminjam uang kepada negara asing. Hal tersebut tertuang pada rancangan Peraturan Presiden tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
"Pendanaan untuk membiayai pengadaan Alpalhankam Kemenhan dan TNI dibebankan pada anggaran dan pendapatan negara melalui anggaran pinjaman luar negeri," dalam rancangan Perpres yang didapat, Sabtu (29/5).
Dalam rancangan perpres tersebut dijelaskan pada pasal 7, duit yang dibutuhkan untuk membeli alutsista adalah USD 124.995.000. Kemudian secara merinci meliputi akuisisi Alpalhankam sebesar USD 79.099.625.314, pembayaran bunga tetap selama 5 Renstra sebesar USD 13.390.000.000, untuk dana kontingensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam sebesar USD 32.505.274.686.
Kemudian dijelaskan bahwa pengadaan Alpalhankam Kemenhan dan TNI dalam Renbut dilaksanakan Kemenhan pada Rencana Strategis (Renstra) tahun 2020-2024. Tetapi dalam peraturan tersebut, dijelaskan peraturan akan dilaksanakan setelah peraturan presiden diundangkan.
Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan Mayjen TNI Rodon Pedrason menyatakan jumlah pinjaman luar negeri pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) merupakan rahasia negara. Namun dia membantah nominal Rp 1,7 kuadriliun yang sempat muncul ke publik.
"Untuk jumlahnya yang Rp 1.750 triliun itu jumlah ngaco (tidak benar)," tutur Rodon saat dikonfirmasi, Minggu (30/5).
Dia juga menegaskan, pinjaman uang ke luar negeri untuk pengadaan Alutsista tidak akan membebani keuangan negara. Alasannya, utang itu akan dibayar menggunakan sistem angsuran dengan tenor sampai dengan 28 tahun dan bunga kurang dari 1 persen.
"Akan dicicil sesuai dengan alokasi budget per tahun," jelas Rodon.
Baca juga:
Depan Panglima Kodam, Jenderal TNI Andika Marah Ada Iuran di Lembaga Pendidikan
Gerindra Ungkap Peran PT TMI dalam Mega Proyek Alutsista Kemenhan
PT TMI: Tak Ada Satupun Kontrak dari Kemhan untuk Pengadaan Alpalhankam
Polemik Belanja Alutsista Kemenhan, Jika Ditarik ke Belakang Belum Banyak Terpenuhi
Kemenhan Benarkan Pembelian Alutsista Pakai Utang Luar Negeri, Dicicil 25 Tahun