Rapat Paripurna DPR Ramai Interupsi Soal Pengepungan Mahasiswa Hingga Rusuh di Papua
Interupsi pertama dilakukan anggota DPR Fraksi Demokrat Dapil Papua Barat, Michael Wattimena. Dia menyesalkan kejadian pengusiran mahasiswa Papua di Surabaya. Menurutnya, dalam diri mahasiswa ada derajat intelektual yang justru harus diproteksi untuk masa depan bangsa.
Pelaksanaan Rapat Paripurna Masa Persidangan I Tahun 2019–2020 diwarnai interupsi masalah pengepungan asrama mahasiswa Papua di Papua berujung ricuh di Manokwari, Papua Barat. Interupsi dibuka setelah Wakil Ketua DPR, Fadli Zon membuka rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/8).
Interupsi pertama dilakukan anggota DPR Fraksi Demokrat Dapil Papua Barat, Michael Wattimena. Dia menyesalkan kejadian pengusiran mahasiswa Papua di Surabaya. Menurutnya, dalam diri mahasiswa ada derajat intelektual yang justru harus diproteksi untuk masa depan bangsa.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
"Apa yang terjadi di dalam gedung ini pada era reformasi, itu juga akibat dari pada kontribusi mahasiswa. Sehingga kita bisa berada dalam iklim reformasi. Sehingga mahasiswa harus diproteksi, bukan dipersekusi, atau diusir yang sebagaimana kita lihat dalam dinamika 3 hari akhir-akhir ini," ujar dia.
Michael meminta pihak terkait mengusut dengan tegas kejadian yang terjadi di Surabaya dan kota lainnya. Apalagi negara masih dalam suasana hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-74. Menurutnya, ada aktor di balik peristiwa tersebut.
"Apalagi ini terkait dengan yang namanya body shaming. Itu sudah sangat luar biasa. Ini gak bagus. Persaudaraan kita ini dari Aceh sampai Papua, dari Miangas sampai pulau Rote, ini harus kita jaga," ujarnya.
Michael kemudian meminta Kapolri Tito Karnavian mengusut siapa orang di balik penurunan bendera atau memasukkan bendera merah putih ke dalam selokan. Serta mengusut siapa pihak yang memviralkan masalah tersebut hingga bergulir menjadi peristiwa besar.
"Kejadian di dapil kami di Papua Barat sampai gedung dari pada dan juga berbagai fasilitas umum yang terkoyak seperti dimaksud. Ini harus diusut sebagai tuntas dan tegas. Karena kita adalah satu bangsa," tegas Michael.
Senada dengan itu, anggota DPR fraksi Gerindra dapil Papua, Steven Abraham meminta masalah itu diusut tuntas. Dia pun menyesalkan ada oknum TNI-Polri dalam video yang beredar diduga melontarkan kata bernada rasis.
"Ini harus diusut, ditindak. Bila perlu pejabat di atasnya harus dicopot. Pembiaran ini menimbulkan polemik yang luar biasa yang terjadi di tanah papua. Pembakaran demo bukan hanya di Papua Barat, di Jayapura, Sorong dan sebagainya," ujar Steven.
"Ini kalau tidak cepat kita tangani akan menimbulkan perpecahan yng luar biasa. NKRI yang sudah kita jaga bersama-sama harus kita junjung tinggi," sambungnya.
Steven juga menyesalkan sikap Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, yang bakal mengusir mahasiswa Papua. Menurutnya, sikap untuk mengusir tersebut malah menimbulkan rusuh.
"Ini salah satu pernyataan yang sangat merugikan NKRI kita. Bagaimana seseorang yang buat onar harus diusir pulang. Mau pulang kemana kita? ini tanah kita. Semua hak sama," tugasnya.
Baca juga:
Usai Bentrok dengan Warga, Mahasiswa Papua Barat Sowan ke Ulama Makassar
Situasi Makin Kondusif, Pertamina Salurkan BBM di Manokwari, Sorong, dan Jayapura
Ganjar Pranowo Jamin Keamanan Warga Papua di Jateng
Massa di Sorong Papua Kembali Demo Desak Insiden di Surabaya dan Malang Dituntaskan
Usai Rusuh Manokrawi, Jokowi Disarankan Kunjungi Papua dan Papua Barat
Polisi Drop Makanan untuk Mahasiswa Papua Usai Pelemparan Asrama di Makassar
Enggan Tanggapi Perkembangan Papua, Wiranto Bilang 'Rawat Persatuan, Itu Saja'