Ridwan Kamil ingin mekarkan tiga wilayah di Kabupaten Bogor
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Ridwan Kamil melihat wilayah Kabupaten Bogor terlalu luas. Sehingga, jika dirinya terpilih jadi orang nomor satu di Jawa Barat, ingin memekarkan sejumlah wilayah di kabupaten tersebut.
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Ridwan Kamil melihat wilayah Kabupaten Bogor terlalu luas. Sehingga, jika dirinya terpilih jadi orang nomor satu di Jawa Barat, ingin memekarkan sejumlah wilayah di kabupaten tersebut.
Pria yang akrab disapa Emil ini menilai, setidaknya ada tiga wilayah yang harus dimekarkan, yakni Kabupaten Bogor Timur, Bogor Barat dan Bogor Selatan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
Hal tersebut ia ungkapkan setelah mendengar berbagai permasalahan yang mendasari pemekaran saat temu dengar dengan Presidium Calon Daerah Otonomi Baru Wilayah Bogor di Olympic Renotel, Sentul, Kabupaten Bogor, Minggu (15/4) kemarin.
"Tidak diminta (oleh Presidium) pun saya akan bawa ke pemerintah pusat untuk dimekarkan, karena saya ikut merasakan ketimpangan yang ada di Jawa Barat. Pemekaran wilayah adalah komitmen politik yang menjadi visi misi dari pasangan Rindu," ujar Emil dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Senin (16/4).
Emil pun membandingkan ketimpangan antara Bali yang berpenduduk empat juta jiwa dengan Bogor yang hampir enam juta jiwa.
"Bali penduduknya hanya empat juta, tapi diurus oleh sembilan wilayah, sedangkan Bogor ini hampir enam juta penduduknya, tapi hanya diurus oleh satu kepala daerah. Bisa dilihat sendiri mana yang lebih sejahtera," tambah Kang Emil.
Sementara itu, Bayu Rusnandar, Sekjen Forum Komunikasi Nasional Calon Daerah Otonomi Baru wilayah Bogor mengatakan, pemekaran tiga wilayah baru di Bogor ini bukanlah sebuah produk instan demi transaksional politik semata, tapi telah melalui kajian ilmiah mendalam dan didasari atas kebutuhan mendesak karena ketimpangan dan kurang meratanya perhatian dari pemerintah baik itu pusat maupun daerah.
"Pemekaran itu bukan produk instan, juga bukan karena kepentingan transaksional politik. Pemekaran Bogor esensinya adalah memperjuangkan kesejahteraan rakyat, karena di Bogor itu unik, daerahnya sangat luas, penduduknya padat, PAD-nya tinggi tapi banyak ketimpangan," ujarnya.
Ditambahkan Bayu, di antara pasangan calon Gubernur lainnya, hanya Pasangan Rindu (Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum) yang betul-betul memberi perhatian terhadap permasalahan pemekaran ini.
"Kami sangat mengapresiasi, maka dari itu kami akan dukung untuk memenangkan Pasangan Rindu yang benar-benar peduli terhadap permasalahan pemekaran ini," tegasnya.
Sementara itu Dewan Penasihat Daerah Otonomi Baru Bogor Timur, Zaenal Abidin berharap bahwa Ridwan Kamil mampu mewujudkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat Bogor Timur.
"Daerah timur adalah daerah yang paling kacau, terutama infrastruktur dan pelayanan publiknya. Padahal dari sumbangan (PAD) besar karena wilayah industri. Mohon ini bukan hanya dikawal, tapi sebagai aspirasi yang ingin diwujudkan oleh Kang Emil," pinta Zaenal.
Senada dengan Zaenal, H. Agus Halamdani, perwakilan dari Bogor Barat juga menyampaikan harapan yang sama. "Kondisi infrastruktur di Barat sangat buruk, jalan itu sama seperti kali, dan juga di kami masalah pendidikan jauh di bawah standar, jangankan SMP, SD saja banyak yang tidak lulus. Kami minta ke Kang Emil nanti jika jadi Gubernur jangan ada lagi daerah yang di anaktirikan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Presidium Bogor Selatan, Prof. Isman Kadar, juga menilai kondisi ekonomi yang ada di Bogor Selatan tidak sebanding dengan infrastruktur yang ada. "Yang paling dirasakan adalah wilayah Puncak, karena jalannya itu-itu saja, tidak pernah diperbesar, sistem one way tidak membantu. Padahal dari segi ekonomi pendapatan dari wisata sangat bagus sekali. Ini yang tidak diperhatikan, banyak yang dirugikan karena kemacetan," katanya.
Konsep pengembangan Bogor Selatan, menurut Guru Besar Lingkungan Hidup Universitas Pakuan ini, nantinya akan berbasis ekowisata yang mengedepankan budaya sebagai daya tarik wisatanya. "Pengembangan infrastruktur sangat penting tapi harus juga memperhatikan lingkungan, nantinya akan dibuat cluster-cluster untuk wilayah wisata," katanya.
Baca juga:
Ridwan Kamil ingin ubi Cilembu jadi produk unggulan demi petani Sumedang
Cawagub Jabar Uu Ruzhanul ziarah ke makam tokoh Masyumi KH Noer Ali
Dedi Mulyadi ingin buat ruang berkarya untuk seniman Jawa Barat
Solusi Dedi Mulyadi atasi kompleksitas masalah di Jawa Barat
Ridwan Kamil sebut pemuda harus dibikin sibuk biar tak terjerumus miras
Kasus miras oplosan di Kabupaten Bandung, ini kata cagub-cawagub Jabar
Polda Jabar kumpulkan cagub cawagub bahas keamanan Pilkada