Santer Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Siapa Penggagasnya?
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, wacana pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri sedang dibahas.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, wacana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat ini sedang dibahas. Rencana tersebut, sedang digagas oleh Gerindra maupun PDIP.
"Ya saya pikir ada pertemuan-pertemuan yang kemudian digagas oleh kawan-kawan, baik dari PDIP maupun dari Gerindra, itu yang saya dengar," kata Dasco, saat diwawancarai di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/1).
- Menghadap Prabowo, Dasco Laporkan Rencana Gugatan Hasil Pilkada ke MK
- Ini Bocoran Kegiatan Para Menteri Prabowo saat Diboyong ke Lembah Tidar
- Jumat Sore, Petinggi PKS Merapat ke Kertanegara Bertemu Prabowo Bakal Bahas Apa?
- Puan Maharani Beri Bocoran Pertemuan Megawati-Prabowo: Kemungkinan Antara 12-15 Oktober
"Dan saya belum mengetahui lebih lanjut perkembangannya sampai mana, tapi kira-kira mungkin mengarah ke sana (pertemuan Prabowo dan Megawati)," sambungnya.
Kendati demikian, Dasco mengaku, belum dapat memastikan kapan pertemuan kedua tokoh tersebut terjadi. Sebab, hal itu, tergantung pembicaraan antara elite Gerindra dan PDIP. Pertemuan bisa digelar sebelum atau sesudah Kongres PDIP.
"Ya kita enggak tahu ya, tergantung komunikasi-komunikasi yang dilakukan teman-teman," jelasnya.
PDIP Beri Bocoran
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengungkapkan, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pesan itu adalah permintaan Prabowo supaya bisa segera bertemu dengan Megawati.
Basarah menilai, pertemuan antara Prabowo dan Megawati sangat mungkin terjadi.
"Jadi apa yang dikatakan oleh Ketua DPR Mbak Puan Maharani tentang kemungkinan pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri adalah sesuatu hal yang sangat mungkin untuk terjadi begitu," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1).