90 Hari Jadi Presiden, Menko Airlangga Umbar Capaian Pemerintah Mulai dari BRICS hingga Makan Bergizi Gratis
Salah satu pencapaian terbesar adalah bergabungnya Indonesia dalam BRICS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah pencapaian penting yang telah diraih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam kurun waktu 90 hari pertama.
"Dalam kurun waktu 90 hari pemerintahan Bapak Prabowo, Presiden, banyak hal positif telah terwujud termasuk beberapa paket ekonomi serta untuk pertama kalinya Indonesia bergabung dengan BRICS" kata Airlangga dalam Business Competitiveness Outlook 2025, di Jakarta, Senin (13/1).
Airlangga menyebut, salah satu pencapaian terbesar adalah bergabungnya Indonesia dalam BRICS, yang menjadi pembicaraan global dan memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.
"Dan bergabung dengan BRICS telah menjadi pembicaraan masyarakat internasional. Dan Presiden menjelaskan kepada mitra Jepang kita, Perdana Menteri, bahwa Indonesia sendiri adalah negara non-aliansi," jelasnya.
Indonesia berhasil bergabung dengan BRICS, yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berkolaborasi lebih erat dengan negara-negara besar, terutama di belahan bumi selatan.
Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa hubungan Indonesia dengan negara-negara BRICS sudah berlangsung lama melalui berbagai bentuk kerja sama, seperti kemitraan dengan China dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan dengan India dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik. Selain itu, Indonesia juga terlibat dalam beberapa Free Trade Agreements (FTA), termasuk FTA Eurasia yang sedang dalam proses.
"Jadi, sebenarnya dengan negara BRICS, kita telah bekerja sama dengan China, dengan Brazil, dengan India, termasuk beberapa SEPA dan FTA. FTA Eurasia juga sedang dalam proses. Jadi, tidak ada hal baru bagi semua negara BRICS bahwa mereka dekat dengan Indonesia," ujarnya.
Dalam hal kerjasama internasional, Indonesia juga aktif dalam upaya bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), yang merupakan langkah penting untuk memperkuat sistem ekonomi dan tata kelola yang lebih baik.
Dukungan dari Amerika Serikat dan Jepang, yang memberikan backing untuk keanggotaan Indonesia di OECD dan untuk memulai proses bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), semakin memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi global.
"Indonesia sendiri sedang dalam proses untuk bergabung dengan OECD. Dan bahkan selama pertemuan presiden di Washington, AS mendukung keanggotaan Indonesia di OECD serta dalam memulai CPTPP. Dan pemerintah Jepang juga mendukung kedua inisiatif tersebut untuk memastikan bahwa Indonesia dapat menjadi anggota CPTPP serta anggota OECD," ujarnya.
Selain bergabungnya BRICS, hal lain yang berhasil dicapai pada masa kepemimpinan 90 hari Presiden Prabowo, yakni perpanjangan penyimpangan DHE SDA, penghapusan utang untuk UMKM, anggaran perjalanan dinas dipotong menjadi 50%, realisasi Bank Bullion semakin dekat yakni PT Freeport dan Antam bekerja sama untuk membeli dan menjual bahan baku emas.
Kemudian, capaian lainnya adalah program 3 juta rumah dimulai, kunjungan Pertama Presiden ke beberapa negara menghasilkan komitmen senilai USD 18,5 miliar, perjanjian Indonesia-Kanada CEPA ditantangani, menaikkan UMP 2025 sebesar 6,5%, pengurangan harga tiket pesawat Nataru hingga 10%, adanya Harbolnas dan BINA, mengeluarkan paket kebijakan stimulus ekonomi di tahun 2025, dan memulai program makan bergizi gratis.