SBY: Ada yang Bilang Saya Mualaf
SBY mengatakan, ia termotivasi untuk masuk ke dunia lukis. Setelah menggeluti puisi, seni musik, dan kini menekuni seni lukis.
Kini SBY mengaku seniman pemula.
SBY: Ada yang Bilang Saya Mualaf
Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menceritakan transformasinya dari seorang jenderal TNI, politisi, presiden, hingga kini menekuni dunia seni. SBY mengatakan, dirinya hanyalah seorang pemula sebagai seniman.
- SBY Akui Banyak Kekurangan Saat Jadi Presiden: Tapi Tidak Berselingkuh kepada Konstitusi
- SBY: Kacau Sebuah Negara Kalau Mataharinya Banyak, Satu Saja Sudah Panas
- SBY: Apakah Para Politisi dan Jenderal Sudah Tidak Punya Hati & Kejernihan Berpikir lagi?
- Senyum Manis dan Bahagia Ibas di Pelantikan Sang Kakak AHY jadi Menteri ATR/BPN
'Salam kenal saya pendatang baru di dunia seni dan kebudayaan, ada yang bilang saya mualaf, ya bukan begitu,'
kata SBY dalam pidato kebudayaan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8) malam.
SBY mengaku sukarela masuk ke dunia seni. 'Saya dengan sukarela masuk ke wilayah baru ini, karena saya sudah bertransformasi anak desa dari Pacitan 30 tahun mengabdi sebagai prajurit di TNI, 15 tahun di politik dan pemerintahan, sekarang masuk dunia yang baru. Jadi ini bagian dari proses transformasi yang saya lakukan,' ujarnya.
Ketika hadir dalam acara ini, SBY dipuji sebagai seniman berbakat. Dengan rendah hati, ketua majelis tinggi Partai Demokrat ini mengaku hanya seorang pemula.
'Ya memang Bung Dedi tadi mengatakan saya seniman berbakat dan bukan seniman pemula. Sebenarnya saya ini betul-betul pemula,' katanya.
SBY berharap bisa masuk ke dunia profesional di bidang seni dalam tiga sampai lima tahun mendatang. Saat ini dirinya hanya seorang amatiran.
'Saya ingin Insyaallah 3-5 tahun lagi saya masuk dunia pro, tapi sekarang masih dunia amatir,' katanya.
SBY tidak berkecil hati. Ia mengilhami seniman abad ke-19 dari Amerika Serikat bahwa setiap seniman besar adalah awalnya seorang amatir. SBY yang baru memulai melukis sejak dua tahun lalu, punya semangat untuk masuk ke jenjang lebih tinggi.
'Jadi saya punya semangat suatu saat masuk ke tingkatan yang lebih tinggi. Saya memang baru mulai melukis sekitar dua tahun dua bulan yang lalu, tidak mudah memang struggling, tetapi ada yang memberikan harapan dan membesarkan hati saya,'
ujar SBY.
SBY terinspirasi seorang seniman abad ke-19 dari Rusia. Bahwa dalam dunia seni tidak ada yang salah dan bener. 'Tidak harus seni itu jangan begini jangan begitu atau harus begini harus begitu, because kata dia, the art is free,' imbuhnya.
SBY mengatakan, ia termotivasi untuk masuk ke dunia lukis. Setelah menggeluti puisi, seni musik, dan kini menekuni seni lukis.
'Mohon para senior saya, seniman-seniman senior, bisa menerima kehadiran saya di dunia yang baru ini,' katanya.
SBY mengaku diminta untuk menyumbangkan lukisannya dalam acara Merajut Persatuan ini. Ketika itu panitia menemuinya ketika di Museum SBY-ANI di Pacitan.
'Oleh karena itu, yang akan saya tuturkan ini tidak terlalu terstruktur adalah soal kebudayaan. Urusan budaya. Saya masih ingat ketika panitia bertemu dengan saya di Pacitan, di Museum SBY-ANI, ada dua yang dimintakan ke saya, yang pertama agar juga ikut menyumbangkan lukisan untuk dipamerkan. Sudah, itu menurut saya hukumnya wajib, Pak Nuh,' katanya.