SBY: Gus Dur lebih reaktif, Megawati cenderung diam
"Saya memilih di antara keduanya," kata SBY.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) punya penilaian tersendiri terhadap gaya komunikasi dua pendahulunya, KH Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) dan Megawati Soekarnoputri . Menurut SBY, sikap keduanya sangat berbeda saat menanggapi berbagai isu dan komentar publik.
"Gus Dur lebih reaktif, sedangkan Ibu Megawati cenderung diam," kata SBY di halaman 611 buku 'Selalu Ada Pilihan', seperti dikutip merdeka.com, Minggu (19/1).
SBY mengatakan, tentu kedua mantan bosnya itu memiliki pertimbangan masing-masing dalam bersikap demikian. "Tidak bisa dianggap jelek," katanya.
Namun, kata SBY, terkait dua model komunikasi itu, dia memilih berada di tengah. "Saya memilih di antara keduanya (Gus Dur-Megawati)," kata SBY.
"Jika harus bicara ya saya bicara, tetapi jika harus diam saya pun akan diam," jelas SBY.
SBY mengakui, dia sengaja untuk tidak menanggapi setiap isu dan komentar para pengamat dan politisi. Karena, di samping tidak perlu, juga akan menyita waktunya.
"Berarti, kalau hal begitu saya lakukan saya justru tidak bisa bekerja. Waktu saya akan habis untuk itu," ujar SBY menambahkan pertimbangan lain adalah agar politik tidak terus tegang dan panas.
Namun ada kalanya SBY cepat merespons isu dan komentar publik. "Bahkan, dalam banyak hal saya respons secara seketika, terutama kejadian yang bersifat eskalatif dan bisa memburuk," katanya.
"Atau saya respons sebelum isu itu bergerak liar ke kiri dan ke kanan, yang akhirnya bisa sungguh mengganggu," imbuh SBY.