SBY Ibaratkan Pemilu 2024 Perang Bharatayudha, AHY Jadi Arjuna
Bharatayuddha dikenal sebagai perang besar antara keluarga Pandawa melawan Kurawa.
SBY mengatakan, dirinya perlu turun gunung pada Pemilu 2024.
SBY Ibaratkan Pemilu 2024 Perang Bharatayudha, AHY Jadi Arjuna
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dirinya perlu turun gunung pada Pemilu 2024.
Langkah ini untuk menggalang dukungan partai agar mendapatkan tambahan suara.
Terutama menggalang dukungan partai di Jawa Tengah yang notabene menjadi basis massa PDI Perjuangan.
- SBY Ibaratkan Pemilu 2024 Perang Bharatayuda: AHY Seperti Arjuna, Saya Jadi Kresna
- Putusan Kasasi MA Surya Darmadi: Penjara Tambah 1 Tahun, Uang Pengganti Dikurangi Rp40 Triliun
- Santainya Budiman Sudjatmiko Dipanggil PDIP Karena Temui Prabowo
- Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju
SBY mengatakan, meskipun sudah tidak aktif di partai secara keseharian, karena Demokrat sudah memiliki Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai ketua umum, ia merasa terpanggil untuk turun gunung. Mengingat kondisi politik saat ini cukup mengkhawatirkan.
SBY kemudian mengibaratkan Pemilu 2024 sebagai perang Bharatayudha. Bharatayudha dikenal sebagai perang besar antara keluarga Pandawa melawan Kurawa.
"Sekarang ini kan kalau Demokrat ya, sudah punya panglima yang baru, ketua umum yang baru maksud saya AHY. Kalau pewayangan kan Arjuna, yang memimpin kompetisi pemilu ini kan ketua umum, Arjuna. Saya kan sudah pensiun dari politik sehari-hari. Tapi turun gunung sekarang seperti Krisna,"
ujar SBY seusai safari politik di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (1/12).
merdeka.com
"Turun gunung saat Bharatayudha meskipun Bharatayudha bukan saling menghancurkan, kompetisi lah," sambungnya.
SBY mengatakan yang ia lakukan saat ini sebatas memberikan nasehat dan pandangan.
Ia berharap perjuangan yang baik tersebut mendapatkan rida dari Allah SWT.
"Tujuan kami kan suara Demokrat meningkat, kursinya bertambah. Kira kira kan begitu lah,"
katanya.
merdeka.com
SBY mengatakan, pihaknya tidak memberikan arahan khusus kepada para kader dan pengurus untuk membongkar kandang banteng.
"Nggak ada. Ini kami punya etika untuk tidak saling menghancurkan. Demokrat ingin menambah kursinya, iya. Jawa Tengah ini kan memang boleh dikatakan teman-teman yang ada di PDI Perjuangan, yang punya daerah,” ucap SBY.
“Beliau partai besar, kami hanya ingin menambah suara. Tidak untuk mengganggu mengacak-acak. Kami di Jawa Tengah ini kan partai kecil, menengah ke bawah lah. Hanya itu tujuan kami,” imbuhnya.
Mengenai target, SBY menyerahkan kepada para pengurus di Kabupaten Sragen. Di kabupaten paling timur Jawa Tengah itu, SBY juga bertemu dengan 100 kader partai dan para tokoh masyarakat.