Sebelas kampus di Jakarta deklarasikan 'Bapak SBY'
Barisan Paling Anti-Keluarga SBY (Bapak SBY) adalah gerakan lintas kampus mendesak KPK mengusut dugaan korupsi.
11 Perwakilan kampus di Jakarta hari ini mendeklarasikan diri sebagai Barisan Paling Anti-Keluarga SBY (Bapak SBY). Gerakan lintas kampus itu bertujuan mendesak penegak hukum, mengusut dan membongkar dugaan korupsi di lingkar keluarga Cikeas.
"Tujuannya akan menggalang kekuatan di tingkat dan mahasiswa, untuk membuat gerakan bongkar korupsi keluarga Cikeas, mau besan, saudara-saudaranya," kata Koordinator Lapangan Bapak SBY, Zulkarnain kepada merdeka.com di Sekretariat HMI Jalan Cilosari No 17, Cikini, Jakarta, Minggu (3/3).
Menurut Zulkarnain, sejak ditetapkannya Anas sebagai tersangka dugaan korupsi proyek Hambalang, tidak menutup kemungkinan banyak struktural di internal Demokrat juga terindikasi terlibat, termasuk dugaan keterlibatan keluarga SBY.
4 Keinginan Presiden SBY setelah pensiun
SBY: Kalau pensiun saya mau dagang nasi goreng
"Kita lihat bahwa ada korupsi jamaah. Penggelapan pajak, Century, BLBI," terangnya.
Namun, pernyataan Zulkarnain hanya berpijak pada 'nyanyian' M Nazaruddin, mantan bendahara Partai Demokrat, tanpa ada bukti yang memadai.
Meski hanya berpijak pada pernyataan orang, Zulkarnain meyakini bahwa omongan Nazaruddin terkait siapa saja yang melakukan korupsi di internal Demokrat, sepenuhnya benar.
"Pernyataan Nazar tak ada yang bohong, sekarang terbukti. Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum," lanjutnya.
Untuk itu, gerakan 'Bapak SBY' mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk adil, tidak pandang bulu memberantas korupsi.
"Mendukung penegakan hukum. Jangan tersangka A doang, harus usut tuntas," terangnya.
Rencananya, gerakan ini akan menggelar demonstrasi Senin besok di Istana Negara, Bundaran HI, dan Gedung KPK. Mereka mendesak KPK bersikap adil menangani kasus korupsi.
Deklarasi gerakan Bapak SBY dilakukan di Sekretariat HMI Cilosari. Di antara 11 universitas yang tergabung dalam gerakan ini adalah Universitas Bung karno, Universitas Islam Jakarta, STIE TDW, ABI, dan UT.
-
Mengapa Andre melukis tujuh presiden? Awalnya Andre membuat lukisan tersebut untuk memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia. Namun karena ada kendala niat tersebut diurungkan dan diabadikan pada HUT ke-79 RI pada Agustus 2024.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Siapa saja yang hadir mendampingi Presiden Jokowi di Banyuwangi? Hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa saja yang dianugerahi Bintang Bhayangkara Nararya oleh Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya. Penghargaan tersebut diberikan kepada tiga personel Polri.
Baca juga:
Info intelijen SBY soal rencana gonjang-ganjing politik
SBY: Pancasila tidak boleh kita dogmakan
Sindir SBY, Wiranto sebut Pak Harto tak pernah berbaju kuning