Sekjen PAN: Pemilu 2024 Jangan Terjebak Politik Identitas
"Politik identitas merupakan politik yang membelah, tidak mencerdaskan dan tidak mencerahkan. Sampai sekarang kita masih merasakan politik identitas dari Pilkada DKI Jakarta dan Pilpres 2019," kata Eddy
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengimbau agar pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak sampai terjebak pada politik identitas atau politik aliran.
"Politik identitas merupakan politik yang membelah, tidak mencerdaskan dan tidak mencerahkan. Sampai sekarang kita masih merasakan politik identitas dari Pilkada DKI Jakarta dan Pilpres 2019," kata Eddydalam diskusi daring oleh PARA Syndicate di Jakarta dilansir Antara, Jumat (28/5).
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Menurut Eddy, politik identitas meninggalkan luka mendalam. Walaupun di tingkatan elite politik gampang menyatu, tetapi di masyarakat sangat sulit dan membutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka tersebut.
"Dapat dilihat, capres dan cawapres yang didukung PAN pada Pilpres 2019 sudah bergabung dalam kabinet pemerintahan," ujar dia.
Eddy menyarankan yang dilakukan saat ini adalah melakukan politik ide atau politik gagasan. Hal itu merupakan tugas dari partai politik untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
"Yang didengar adalah ide dan gagasan dari partai politik, bukan saya pancasiliais atau kamu radikal," tegas Eddy.
Eddy merasa prihatin dengan hasil survei yang menempatkan partai politik berada di tingkat terendah dari kepercayaan masyarakat.
"Masyarakat sudah sangat jenuh melihat para politikus ribut dan berdebat terus, tidak ada hal yang bermanfaat untuk masyarakat," jelas Eddy.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan politik itu menjadikan kekuasaan harus diperolae dengan cara benar.
PDI Perjuangan sangat percaya kalau kekuasaan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar akan membawa karma politik dan membawa kesengsaraan lahir batin.
"Di kantor PDI Perjuangan kami menuliskan, Satyameva Jayate di mana pada akhirnya kebenaran pasti akan menang," kata Hasto.
PARA Syndicate mengadakan diskusi daring dengan tema "Membaca Dinamika Partai dan Soliditas Koalisi Menuju 2024". Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan dinamika partai begitu dinamis pada tiga tahun jelang Pemilu 2024.
Hajatan politik besar, yakni pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dan pemilihan kepala daerah. Hampir semua partai mengalami dinamika politik beberapa waktu terakhir.
Baca juga:
Demokrat: PDIP Menolak Koalisi Karena Dua Kali Kalah dengan SBY
Relawan Anies Baswedan akan Deklarasi di 17 Provinsi
Komisi II DPR Kaji Persiapan Pemilu Serentak 2024
Sekjen PDIP Ungkap Pertimbangan Bakal Cocok Berkoalisi dengan Gerindra
PDIP: Kami Buka Diri Koalisi dengan Gerindra, Kalau PKS dan Demokrat Sulit