Sekjen PDIP Ingatkan Bangun Partai Tak Bisa Dengan Bakar Kemenyan
Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto meminta kader partai berpolitik dengan kerja keras. Sebab keberhasilan dan kemajuan takkan bisa dicapai tanpa kerja keras.
Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto meminta kader partai berpolitik dengan kerja keras. Sebab keberhasilan dan kemajuan takkan bisa dicapai tanpa kerja keras. Pesan itu disampaikan hasto saat memberi pembekalan pengurus DPD dan DPC PDI Perjuangan se-Provinsi Aceh, Minggu (8/9).
"Maka, saya tegaskan membangun partai tak bisa dengan membakar kemenyan. Membangun partai harus diserta dengan kerja kolektif dengan penuh keyakinan politik, turun ke bawah menangis dan tertawa bersama dengan rakyat," ujar Hasto.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Mengapa Anang Hermansyah bergabung dengan PDIP? Krisdayanti merespons dengan positif keputusan mantan suaminya untuk bergabung dengan PDIP dan mencalonkan diri di Pemilu 2024. Menurutnya, partai memerlukan figur berpengalaman seperti Anang untuk memenangkan satu kursi di DPR-RI.
Dia menuturkan, PDIP adalah partai yang belajar dari kesalahan di masa lalu dan selalu bergerak dengan keyakinan ideologi Pancasila. Ini juga harus diwujudkan di Aceh.
"PDI Perjuangan berpolitik dengan penuh rasa cinta pada tanah air, maka hal tersebut harus diwujudkan di bumi Aceh ini," tutur Hasto.
Hasto menyampaikan rencana pembangunan tiga kantor cabang di tiga kabupaten di Aceh. Yakni di Bireuen, Aceh Besar, dan Aceh Tengah. Kantor partai akan digunakan untuk mengembangkan pengorganisasian masyarakat di Aceh.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Aceh Muslahuddin Daud berencana menjadikan kantor DPD sebagai tempat pengembangan keahlian masyarakat Aceh. Mulai dari kursus Bahasa Inggris, Bahasa Arab. Ada pula kursus untuk UMKM.
"Dan paling sederhana, kita membuka kursus bagaimana kita menabung di bank" kata Muslahuddin.
Dia berharap, organisasi partai bisa memberi manfaat dan nilai lebih dari sisi kehidupan masyarakat. Khususnya kader partai. "Kami yakin tahun 2024 itu meraih suara tidak sulit," ucapnya.
Penguatan organisatoris juga untuk menepis isu hoaks yang kerap menerpa kader PDIP. Upaya meluruskan informasi bohong itu, juga dilakukan dengan merekrut milenial atau generasi muda sebanyak-banyaknya.
"Kami yakini teman-teman milenial cara tercepat melakukan itu. Selain membangun hubungan yang baik dengan dayah-dayah (pesantren). Karena di Aceh ini memiliki 1.300 dayah," imbuh Muslahuddin.
Disinggung seruan Hasto soal kerja keras, Muslahuddin mengatakan DPD PDIP Aceh akan menjadi pelopor untuk mencetak pemimpin di bumi Serambi Mekah. Selama ini, partai-partai di Aceh belum optimal menggunakan partai sebagai pencetak pemimpin.
Muslahuddin mengatakan, orang Aceh merindukan sosok pemimpin berkaliber seperti Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Yang pasti, para tokoh itu tidak muncul di tengah jalan, tetapi merupakan hasil dari proses yang maksimal.
"Pemimpin di Aceh akan lahir dari proses kaderisasi PDI Perjuangan Aceh secara maksimal. Karena tak bisa kita menjadi pemimpin tiba-tiba tanpa ada proses penggemblengan," ucapnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PDIP Minta Parpol Koalisi Jaga Iklim Politik Kondusif Sampai Pelantikan Jokowi-Ma'ruf
PDIP Janji Jadi Jembatan Pemerintah Pusat dan Warga Aceh
Incar Dukungan Masyarakat Aceh, PDIP Ubah Strategi Komunikasi Politik
Jelang Pilkada Jatim 2020, PDIP Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah
PDIP: Revisi UU KPK Untuk Perbaikan